TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang kerap merasa cemas dan khawatir tanpa ada sebab yang jelas. Mereka terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sebenarnya tak perlu dikhawatirkan. Padahal hal itu bisa dicegah dengan memperbanyak olahraga.
Perempuan yang Malu Ber-IPK Tinggi
Pakar neurologi Universitas Atmajaya, Dr Yuda Turana, pernah memaparkan bahwa olahraga bisa meningkatkan brain derived neurotrophic factor (BDNF), yaitu protein utama yang mengatur pemeliharaan, pertumbuhan, dan kelangsungan hidup neuron atau sel saraf.
“Olahraga dapat menurunkan tingkat kecemasan. Olahraga yang terprogram dan menyenangkan juga bisa meningkatkan regenerasi sistem saraf sensorik,” tutur Dr Yuda.
Selain berolahraga, kita bisa melakukan stimulasi mental secara kognitif lewat membaca, menulis, atau melakukan permainan asah otak, seperti catur atau mengisi teka-teki silang. Stimulasi mental yang dilakukan secara rutin dapat menurunkan risiko kehilangan ingatan sebesar 30-50 persen.
Risiko kepikunan pun menjadi berkurang jika kognitif tergolong aktif. Lain halnya dengan orang-orang yang memiliki kognitif pasif. Di usia tua, potensi risikonya 2,6 kali lebih besar terkena demensia. “Memperbanyak aktivitas sosial, seperti mengunjungi saudara, kerja sosial, dan beribadah, juga dapat mencegah penurunan kognitif di usia tua,” ujar Dr Yuda.
Ia menambahkan, melakukan kegiatan spektrum luas yang mengandung lebih dari satu komponen, yakni mental, fisik, dan sosial, lebih bermanfaat dibandingkan hanya terlibat pada satu jenis kegiatan saja.
Artikel lain:
Minum Jus dan Smoothie Demi Mengurangi Rasa Sakit
Yuk Makan Jambu Air dan Rasakan Manfaatnya buat Kesehatan
Minyak Jagung, Lebih Murah dan Tak Kalah Dibanding Minyak Zaitun