Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gado-gado dan Nasi Pecel Ternyata Makanan yang Hampir Ideal

image-gnews
Ilustrasi menyemil makanan. Fitsugar.com
Ilustrasi menyemil makanan. Fitsugar.com
Iklan

TEMPO.COJakarta - Bagi penikmat wisata kuliner, tak ada pantangan dalam mencicipi aneka jenis kuliner. Mereka tidak melihat keseimbangan gizi, yang penting enak. 

Ahli kuliner dan gizi Budi Sutomo mengatakan gaya menikmati wisata kuliner bukan masalah jika dilakukan dengan benar. Tapi makanan enak bisa jadi tak sehat bila tak seimbang gizinya, salah pengolahan, atau terlalu sering mengkonsumsinya.

Ketidakseimbangan unsur gizi makanan diketahui menjadi pemicu yang menimbulkan penyakit degeneratif, seperti tekanan darah tinggi, diabetes melitus, jantung koroner, stroke, obesitas, dan kanker. 

Penyakit akibat pola makan tak sehat biasanya tidak dirasakan langsung. Efeknya akan terakumulasi dalam jangka waktu lama. Satu-dua kali makan gulai otak memang tak mengapa.

"Jika dikonsumsi dalam jangka lama dan terus-menerus, meskipun dengan detoksifikasi terapi jus, tetap saja (kita) akan mengalami penumpukan purin dan menyebabkan penyakit asam urat," kata Budi, yang menulis buku Rahasia Sehat dengan Jus Buah dan Sayuran.

Kurangnya pengetahuan ilmu gizi juga bisa jadi sandungan. Budi mencontohkan menu yang salah: makanan pokoknya nasi, lauknya perkedel kentang, ditambah bihun goreng dan kerupuk. "Kelihatannya enak, tapi terlalu dominan karbohidrat. Sedangkan protein dan vitaminnya kurang," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa masakan cenderung dominan zat tertentu, misalnya gulai, tongseng, nasi goreng, mi goreng, dan rawon. Menu ini dominan karbohidrat, lemak, dan protein hewani, tapi sangat rendah protein nabati, serat, vitamin, dan mineral.

Memang tidak semua makanan Indonesia tak sehat. Beberapa yang mendekati ideal adalah gado-gado atau nasi pecel. Jenis makanan ini lengkap mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, vitamin, mineral, dan serat.

Dampak buruk makanan juga dimulai dari kesalahan teknik pengolahan. Contohnya adalah makanan yang dimasak berjam-jam, bahkan berhari-hari, hingga merusak unsur gizinya, terutama vitamin.

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
Smoothie Pisang Oat yang Bikin Kenyang
Kiat Nyaman Beraktivitas dengan Hijab Syar’i
Cara Efektif agar Anak Menyukai Matematika

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.