TEMPO.CO, Jakarta - Anak yang mulai beranjak remaja melalui masa transisi. Pada fase ini, mereka seringkali melakukan beberapa tindakan untuk menguji seberapa jauh mereka dapat mengendalikan orang tua.
Sensualitas Aurel Hermansyah
Jika Anda adalah orang tua yang kritis, maka perdebatan tak dapat dihindari. Berikut ini tujuh perilaku anak manipulatif terhadap orang tua dari laman familyshare:
1. Tantrum
Tantrum biasanya terjadi apada masa kanak-kanak. Tapi anak usia menjelang remajapun dapat membuat ulah dengan membanting pintu, berteriak, bahkan berdebat. Tantrum adalah salah satu cara agar mereka mendapatkan apa yang inginkan. Apapun situasinya, tantrum patut diwaspadai.
2. Janji palsu
Remaja sering membuat janji-janji kosong untuk mendapatkan kesenangan sementara. Misalnya, berjanji membersihkan kamarnya agar dia bisa pergi ke pesta. Sebagai orang tua terkadang takut anak-anak tidak akan memenuhi tanggung jawab mereka kecuali keinginan mereka terpenuhi.
3. Membandingkan
Jika Anda meminta anak sulung atau bungsu mematikan video game dan membersihkan kamarnya, ia menuduh Anda lebih mencintai saudaranya ketimbang dia. Ini adalah bentuk manipulasi emosional. Anak-anak membandingkan kondisinya dengan orang lain atau mengukur bagaimana sikap Anda ketimbang orang tua teman-temannya.
4. Emosional
Anak remaja mengatakan perasaan sedihnya karena tidak diizinkan untuk pergi keluar dengan teman-teman. Dalam situasi ini, lebih baik mengakui kesedihan mereka tetapi terus mengatakan bahwa harus menanggung konsekuensi hingga mereka memenuhi janji-janji kepada Anda. Manipulasi emosional efektif ketika seorang anak sedang mencoba untuk mencapai sesuatu.
5. Memaksa
Memaksa dapat diilustrasikan dengan gencarnya ia melontarkan pertanyaan. Cara terbaik untuk menangani perilaku ini adalah melawan. Jika Anda melawan, anak akan menyadari bahwa Anda tidak akan berubah pikiran.
6. Berbohong
Berbohong adalah cara termudah bagi anak-anak untuk memanipulasi orang tua. Mereka dapat melakukan hal-hal yang tidak pantas tanpa disadari orang tua. Anak mengatakan dia akan ke rumah seorang teman, namun kenyataannya mereka pergi ke tempat lain. Orang tua patut waspada menilai kejujuran anak. Aplikasi mobile seperti WebSafety memungkinkan orang tua untuk melacak lokasi anak melalui smartphone. Mengetahui keberadaan anak membuat orang tua lega ketika mereka meninggalkan rumah.
7. Diam
Anak mendiamkan orang tua. Ini dapat menyebabkan orang tua merasa cemas. Tapi percayalah, itu salah satu cara anak memanipulasi orang tua. Cara terbaik untuk menghentikan perilaku semacam ini adalah menyadari perilaku sosial anak dan mencari tahu bagaimana mendekatinya.
FAMILYSHARE | DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
Jalan-jalan dengan Koper Transparan, Kenapa Tidak?
Rihanna Bak Ratu Maria Antoinette di Paris Fashion Week
Cek Apakah Aroma Parfum Pilihanmu Sekelas Selebritas Dunia