Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada Jantung Koroner, Kenali Gejalanya

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi wanita sakit jantung atau sakit memegang bagian dada. shutterstock.com
Ilustrasi wanita sakit jantung atau sakit memegang bagian dada. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Profesor Bambang Budi Siswanto, SpJP(K), punya pengalaman menarik bagaimana dia menyadari kalau dirinya mengidap penyakit jantung. Kardiolog di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini kerap mandi subuh karena setiap pukul 06.00 harus sudah mulai berkegiatan.

Susu Rasa Kelapa Muda

Suatu saat, tiba-tiba jantungnya terasa sakit. Dia pun langsung minum obat jantung dan memang kemudian terasa mendingan. “Dari situ saya sadar, berarti saya punya sakit jantung,” tutur Bambang saat membuka acara Ngobrol Tempo bertajuk “Cegah Risiko Jantung Koroner” yang digelar di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Sabtu 24 September 2016.

Setelah menyadari ada yang tidak beres dengan jantungnya, Bambang melakukan pemeriksaan intensif. Dan benar, dia didiagnosis punya penyakit jantung. “Saya harus mengkonsumsi pengencer darah,” tuturnya.

Sebagai kardiolog, Bambang menyadari ada beberapa gaya hidupnya selama ini yang memungkinkan timbulnya penyakit tersebut. Sejak itulah ia mulai mengubahnya. Kini Bambang membiasakan konsumsi makanan lebih sehat dengan direbus, tak lagi mengkonsumsi nasi, dan minum teh atau kopi tanpa gula.

Jantung dengan ukuran sebesar kepalan tangan itu memang memiliki beban kerja untuk memompa darah setiap waktu. Butuh energi besar dan suplai oksigen yang cukup agar kinerja jantung dalam memompa darah bisa optimal.

Adanya penyumbatan dalam arteri koroner yang menyuplai oksigen dan sumber lain ke jantung bisa memicu penyakit jantung koroner. Sejumlah riset menyebutkan bahwa penyakit jantung koroner menjadi salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia.

Banyak faktor, menurut Bambang, yang bisa memicu timbulnya penyakit jantung koroner. Merokok, hipertensi, kadar kolesterol tinggi dalam darah, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik termasuk faktor yang bisa memicu penyakit jantung.

Kadar kolesterol tinggi dalam darah, menurut dia, bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya penyempitan dalam pembuluh darah arteri. Timbunan lemak kolesterol dalam lapisan pembuluh darah bisa memicu penyempitan dan pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis). Inilah yang dinamakan penyakit jantung koroner.

Menurut Bambang, gejala penyakit jantung koroner adalah, pertama, nyeri dada dengan ciri-ciri nyeri berat seperti ditekan dan terasa panas. Rasa nyerinya akan menjalar ke lengan kiri atau leher. Gejala lainnya adalah sulit bernapas, tubuh berkeringat, jantung berdebar, serta timbul rasa mual dan muntah. Hal yang paling berbahaya adalah saat serangan datang tanpa gejala sama sekali dan hal ini kerap menimbulkan kematian mendadak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Profesor Ratu Ayu Dewi Sartika, guru besar Ilmu Gizi FKM Universitas Indonesia, menyampaikan, berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 31 persen kematian di dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskular. Sebesar 42,3 persen disebabkan oleh penyakit jantung koroner dan 38,2 persen sisanya akibat stroke. Sebanyak 82 persen kondisi ini terjadi di negara berpendapatan rendah dan sedang.

Peningkatan angka tersebut, menurut dia, karena pengaruh globalisasi. Teknologi hadir banyak memberi kemudahan, tapi membuat manusia menjadi manja dan malas bergerak. “Selain itu, timbul kebiasaan makan berlebihan,” kata dia. Akibatnya, banyak kalori yang masuk melebihi kadar yang dibutuhkan tubuh.

Konsumsi karbohidrat dan lemak yang tinggi serta tak diimbangi dengan konsumsi serat yang cukup pun menjadi salah satu penyebab. Belum lagi adanya budaya ngemil saat mengisi waktu luang. “Jika tanpa kontrol, hal tersebut bisa menjadi pemicu kegemukan,” kata Ayu.

Menurut Ayu, sebaiknya setiap orang melakukan tindakan pencegahan. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah memperbanyak aktivitas fisik, tidak malas bergerak, tidak merokok, dan memperhatikan kondisi makanan. Ayu juga menekankan perlunya menerapkan perilaku sehat.

Kasus yang dialami dokter Bambang, menurut Ayu, adalah kasus perbaikan perilaku setelah mengetahui ada penyakit jantung yang diderita. Tentu akan jauh lebih baik saat bisa mencegah. Gaya hidup dan pola makan harus dibenahi sesegera mungkin. “Yang penting adalah niat dan mulai menerapkannya dalam diri sendiri serta membudayakan hidup sehat di keluarga,” tutur Ayu.

AISHA SHAIDRA

Berita lainnya:
Diganggu Lalat? Ini Cara Menangkisnya
Aurel Hermansyah Tampil Seksi di Syuting Video Klip
Jika Anda Terlalu Sibuk, Siap-siap Mengalami 8 Karma Ini

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

13 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.