TEMPO.CO, Jakarta - Ibu yang mengalami morning sickness atau mual pada masa awal kehamilan sebaiknya menikmati momentum itu. Tak perlu uring-uringan, apalagi berharap tidak ingin merasakannya.
Jadilah Pasangan Menyenangkan
Kenapa ibu patut mensyukuri terjadinya morning sickness? Sebuah penelitian mengungkapkan, rasa mual yang terjadi pada trisemester awal kehamilan ini memberikan efek perlindungan kepada janin. Meskipun bersifat tidak menyenangkan, morning sickness menandakan kehamilan dalam kondisi sehat.
Sekitar 50 persen wanita hamil merasakan morning sickness. Biasanya, para ibu yang hamil muda merasa mual sampai muntah. Tapi, jika mengalami mual yang tak biasa, sebaiknya berkonsultasi kepada dokter. Puncak morning sickness terjadi pada tiga bulan pertama kehamilan. Sebab, saat itu janin sangat rentan terhadap racun.
Stefanie N. Hinkle, PhD, ilmuwan di The National Institutes of Health's Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development (NICHD), mengatakan efek perlindungan pada janin yang ditandai dengan morning sickness membuat mereka yang mengalaminya berpotensi terbebas dari keguguran. "Hasil riset kami menunjukkan ada hubungan antara mual dan perlindungan terhadap janin serta risiko keguguran," ucapnya, seperti dilansir Medical News Today.
Dalam riset ini, peneliti menganalisis rasa mual yang dialami 797 wanita hamil pada minggu kedua sampai kedelapan. Dari jumlah itu, 57,3 persen ibu hamil mengalami mual, sedangkan 26,2 persen merasakan mual yang disertai muntah.
Sisanya sebanyak 16,5 persen tidak merasakan apa-apa pada trisemester pertama kehamilan. Hasil penelitian menunjukkan 50-75 persen ibu hamil yang mengalami mual atau mual saja disertai muntah berhasil melahirkan bayinya.
MEDICAL NEWS TODAY | DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
10 Manfaat Memelihara Anjing bagi Manusia
Saus Tomat Punya Banyak Manfaat, Apa Saja?
Contouring Wajah Sudah Biasa, Saatnya Contouring Kuku