TEMPO.CO, Jakarta - Merawat penderita Alzheimer membutuhkan pemahaman tersendiri agar tidak menimbulkan masalah. Pendiri Alzheimer’s Indonesia, DY Suharya, menyebutkan permasalahan kerap muncul karena kondisi perawat atau caregiver penderita Alzheimer.
“Kebanyakan para penderita Alzheimer adalah orang berusia lanjut dan permasalahan yang muncul terkadang adalah pihak yang merawat belum tentu paham mengenai bagaimana cara terbaik untuk tidak hanya mendeteksi tetapi juga menangani penderita Alzheimer,” ungkap Suharya, dalam pesan tertulis, diterima Rabu, 28 September 2016.
“Lansia merupakan siklus hidup yang hampir pasti dialami setiap orang dan Alzheimer dapat menimpa siapa saja. Sehingga penting bagi pemerintah dan swasta bekerjasama dalam menyiapkan lansia yang aktif, mandiri dan produkstif,” ujar Try Wibowo, CEO PT Insan Medika Persada.
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2014, jumlah lansia di Indonesia mencapai 20,24 juta orang. Angka itu mencapai sekitar 8,03% dari seluruh penduduk Indonesia. Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2010 yang hanya 18,1 juta orang.
Sebagai informasi, saat ini angka penderita demensia atau awam mengenalnya sebagai kepikunan telah menyentuh hampir 1,2 juta jiwa. Angka ini diperkirakan akan naik hingga lebih dari 4 juta orang pada tahun 2050. Tahun ini, pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa inisiatif untuk menangani penyakit Alzheimer.
Menurut informasi di situs alodokter.com, dikutip Rabu (28/9), pukul 15.06 WIB, penyakit Alzheimer adalah jenis demensia paling umum yang awalnya ditandai oleh melemahnya daya ingat, hingga gangguan otak dalam melakukan perencanaan, penalaran, persepsi, dan berbahasa.
Pada penderita Alzheimer, gejala berkembang secara perlahan seiring waktu. Misalnya diawali dengan sebatas lupa soal isi percakapan yang baru saja dibincangkan atau lupa nama obyek dan tempat. Hal itu kemudian bisa berkembang menjadi disorientasi dan perubahan perilaku.
Penderita agresif, penuntut, dan mudah curiga terhadap orang lain. Pada tingkat Alzheimer yang parah, penderita dapat mengalami halusinasi, masalah dalam berbicara dan berbahasa, serta tidak mampu melakukan aktivitas tanpa dibantu orang lain.
Seiring Hari Alzheimer sedunia yang jatuh pada bulan ini, PT. Insan Medika Persada dan Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI) mengadakan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kapabilitas para caregiver dalam merawat penderita Alzheimer.
Artikel lain:
Mari Tafsirkan Mimpi, Boleh Percaya Boleh Tidak
Jika Anda Terlalu Sibuk, Siap-siap Mengalami 8 Karma Ini
Susahnya Mencari Bra yang Pas untuk Payudara Kecil