TEMPO.CO, Jakarta - Seperti yang sudah kita ketahui, merokok berbahaya bagi kesehatan dan berpotensi menimbulkan berbagai penyakit. Hal ini disebabkan perubahan molekul DNA yang bisa pula menyebabkan perubahan aktivitas gen dalam tubuh.
Para ahli mengaku telah mengetahui bahwa kebiasaan merokok bisa sebabkan perubahan molekul DNA pada tubuh sejak lama. Beberapa perubahan molekul tersebut akan kembali seperti semula setelah para perokok berhenti merokok, tapi beberapa molekul lain tetap bisa menimbulkan efek jangka panjang bagi tubuh.
Kini, para ahli lebih memfokuskan penelitian tentang seberapa luas perubahan tersebut dan apa makna perubahan tersebut bagi tubuh.
"Kami (peneliti) tidak tahu apakah perubahan tersebut "merusak" DNA. Yang kami tahu bahwa perubahan DNA tersebut bisa memberikan dampak negatif bagi fungsi gen," ujar salah seorang peneliti, Dr Stephanie London.
Penelitian ini membandingkan 2.433 perokok aktif (yang menyatakan merokok minimal sekali dalam sehari di tahun lalu) dengan 6.518 mantan perokok yang telah berhenti minimal setahun sebelum dilakukan pemeriksaan darah dan 6.596 responden bukan perokok.
Sebanyak 2.623 perokok aktif memiliki lokasi methylated (termasuk salah satu molekul DNA yang bisa memerintahkan pertumbuhan dan perkembangan gen) yang berbeda pada gen mereka dibanding mereka yang tidak pernah merokok.
Perubahan ini sama dengan munculnya 7.000 gen berbahaya yang bisa memicu berbagai jenis kanker, tekanan darah tinggi, dan gangguan kesehatan lain. Namun, peneliti utama menegaskan tetap diperlukannya penelitian mendalam untuk melihat efek perubahan DNA tersebut bagi gen dan dampaknya bagi penyakit.
Berita lainnya:
Resep Vanilla Mug Cake
8 Kiat Agar Tulisan Anda Berisi, Inspiratif, dan Enak Dibaca
Hobi Pun Bisa Jadi Bisnis, Apa Saja Contohnya?