Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ditinggal Kekasih Tercinta, sampai Kapan Harus Berduka?

image-gnews
Ilustrasi menangis. REUTERS/Susana Vera
Ilustrasi menangis. REUTERS/Susana Vera
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kehilangan pasangan karena kematian, berarti perpisahan untuk selama-lamanya yang tidak direncanakan atau mendadak.

Ketika itu terjadi, muncul pertanyaan dalam benak pasangan yang ditinggalkan. Sampai kapan harus berduka? Atau, kapan melanjutkan hidup atau move on?

Seseorang yang ditinggalkan wajar mengalami depresi. Namun, biasanya tidak lebih dari dua pekan. Demikian seperti disampaikan oleh psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani atau yang akrab disapa Nina, dari Klinik Terpadu Universitas Indonesia.

“Rentang waktu ini cukup untuk membuat seseorang yang ditinggalkan menerima kondisi atau keadaan, yaitu pasangannya memang sudah meninggal,” kata Nina.

“Bisa lebih panjang, bila seseorang yang ditinggalkan ini masih tidak percaya atau tidak mau menerima. Kalau depresinya berkelanjutan, bantuan profesional bisa jadi dibutuhkan".

Namun menuntaskan masa depresi bukan berarti berhenti merasa kehilangan.

“Dengan berjalannya waktu, duka bisa jadi tersembuhkan, karena terisi hal-hal lain dalam hidup,” ujar Nina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Move on-lah, walau belum benar-benar move on. Karena jika tidak (cepat move on), ia bisa jadi seseorang yang tidak efektif. Misalnya, ketika seharusnya mengurus anak, ia tidak fokus,” jelas Nina.

Lantas kapan waktunya untuk benar-benar move on, dalam arti menemukan pendamping baru? Nina tidak bisa menyebut pasti kapan karena “cepat move on” itu relatif.

“Namun jika ingin cepat-cepat menemukan pengganti, coba usahakan setelah satu tahun. Alasannya, ada beberapa momen yang mungkin rentan membuat seseorang teringat masa-masa terpuruk. Misalnya, tanggal kematian pasangan. Hari itu di tahun depan, bisa jadi seseorang merasa sangat drop. Kurang fair buat pasangan baru kalau kita menunjukkan kesedihan di tanggal itu,” urai Nina.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Eccentrica, Koleksi Busana Pria Pertama Karya Rama Dauhan
Memahami Apa Itu Berduka dan Cara Bijak Menghadapinya
Studi: Polusi Udara Faktor Utama Penyebab Alzheimer

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya

16 hari lalu

Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya

Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya.


The Strained Joko Widodo and Megawati Relationship

2 Oktober 2023

The Strained Joko Widodo and Megawati Relationship

The relationship between President Joko Widodo and Megawati Soekarnoputri is becoming increasingly tense.


Terjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship

13 Desember 2022

Ilustrasi wanita patah hati atau putus cinta. Freepik.com
Terjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship

Situationship adalah kondisi yang menggambarkan hubungan tanpa status. Jika menjalani, siap terima konsekuensinya.


Jangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri

7 Agustus 2021

Ilustrasi wanita bersedih. shutterstock.com
Jangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri

Wajar jika kamu merasa sakit hati karena dikhianati. Tapi sampai batas mana sakit hati itu bersemayam di dalam dirimu?


Terjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut

22 Juli 2021

Ilustrasi pertemanan wanita. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Terjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut

Kita harus menjaga pikiran tetap sehat dan jernih selama pandemi Covid-19. Sebab itu, jangan ambil risiko membangun hubungan yang toxic.


Sri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup

6 Maret 2021

Sri Mulyani. Instagram/@smindrawati
Sri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup

Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara soal peran perempuan sebagai pemimpin.


Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

24 April 2020

Gedung Rektorat Universitas Indonesia (UI). (ANTARA/Feru Lantara)
Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

Tim khusus FIK UI ini mengedukasi masyarakat tentang penularan, pencegahan dan tanda gejala COVID-19 hingga kesehatan mental masyarakat selama wabah.


Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

24 April 2020

Gedung Rektorat Universitas Indonesia (UI). (ANTARA/Feru Lantara)
Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

Universitas Indonesia (UI) menempati peringkat 47 dunia sebagai perguruan tinggi yang mampu memberikan dampak bagi sosial dan ekonomi bangsa.


Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

24 April 2020

Gedung Rektorat UI. ANTARA/Feru Lantara
Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

DPPM UI menyalurkan bantuan berupa 1.368 paket kebersihan diri berupa sampo, sikat dan pasta gigi untuk menunjang sanitasi cegah Covid-19.


Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

24 April 2020

Ilustrasi pasien (pixabay.com)
Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

Dekan FKUI Ari Fahrial Syam menjelaskan ada 11 kelompok pasien yang dianjurkan tidak berpuasa selama Ramadan.