Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Daftar Peralatan dan Bumbu Dapur untuk Membuat Semur  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Iklan


BUMBU DAPUR

1. Bawang merah

Hampir semua bumbu semur tradisional menggunakan bawang merah.
Cara memilih:
Pilih yang keras, tidak ada bagian yang lembek, mulus (tidak kehitaman), dan kering. Bawang merah yang basah kemungkinan sudah busuk atau hampir busuk.
Cara menyimpan:
Simpan di dalam keranjang di tempat yang sejuk. Jangan menyimpannya di dalam lemari es supaya tidak berdaun atau membusuk.
Cara menggunakan:
Pada pembuatan semur, bawang merah bisa diiris halus/kasar, dimemarkan, dihaluskan bersama bumbu lainnya, atau digoreng sebagai taburan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Bawang putih

Tidak semua bumbu semur tradisional menggunakan bawang putih, tetapi kehadiran bawang putih menyumbang kelezatan semur yang tidak sedikit dan member aroma yang khas. Penggunaannya tidak sebanyak bawang merah. Misal, bawang merah 8 butir, maka bawang putih hanya 3-4 siung.
Cara memilih:
Pilih bawang putting cutting (berupa suing-siung lepasan) yang aromanya lebih harum ketimbang bawang putih kuntum. Bawang putih kuntum (suing-siung bergabung dalam bonggolan). Pilih bawang putih yang keras, warnanya putih gading, mulus, dan harum.
Cara menyimpan:
Bawang putih disimpan di dalam keranjang, di tempat sujuk. Jangan disimpan di dalam lemari es supaya tidak tumbuh daun dan membusuk.
Cara menggunakan:
Dimemarkan, diiris halus/kasar, atau dihaluskan bersama bumbu lain.

3. Biji pala

Kehadiran biji pala memberi ciri khas pada semur. Tanpa pala, masakan terasa seperti masak kecap, bukan semur.
Cara memilih:
Pilih yang keras. Yang keras berasal dari pala yang tua sehingga beraroma. Sementara yang berukuran kecil dan agak lunak berasal dari pala yang muda. Pala muda selain tak beraroma, pahit rasanya. Selain itu perhatikan juga kekeringannya. Pala harus kering betul.
Cara menimpan:
Taruh di dalam stoples kering dan tertutup rapat.
Cara menggunakan:
Diparut dengan parutan keju atau dimemarkan. Biji pala bubu juga bisa disimpan di dalam stoples dalam keadaan sudah diparut.

4. Daun salam

Beberapa semur tradisional memanfaatkan daun salam untuk member aroma yang khas. Penggunaannya hanya 2-3 helai saja.
Cara memilih:
Pilih yang warnanya hijau gelap. Jangan memilih yang berlubang atau sobek. Daun salam yang kering masih bisa digunakan, tapi aromanya kurang kuat. Bila terpaksa menggunakan yang kering, tambahkan juga penggunaannya.
Cara menyimpan:
Taruh di dalam wadah kedap udara lalu simpan di tempat sayur di dalam lemari pendingin. Setiap habis digunakan, pilah daun salam yang sudah tak bisa digunakan supaya tidak menularkan busuk pada daun salam yang masih bagus.
Cara menggunakan:
Boleh disobek-sobek atau dimasukkan langsung ke dalam tumisan atau rebusan.

5. Kecap manis

Semur yang enak, pas rasa manisnya. Rasa manis ini datang dari kecap manis.
Cara memilih:
Pilih kecap manis yang terbuat dari kacang kedelai hitam yang dibuat tampa menggunakan pengawet dengan proses yang baik dan benar. Warna kecap harus hitam dan kekentalannya pas (tidak terlalu encer, tidak juga terlalu keras).
Cara menyimpan:
Simpan di dalam botol atau wadah tertutup rapat. Jangan taruh di dalam lemari pendingin.
Cara menggunakan:
Ditambahkan langsung setelah isi semur dimasukkan ke dalam masakan.

6. Jahe

Tidak semua bumbu semur tradisional menggunakan jahe, tapi untuk semur yang dibuat dari daging, sebaiknya menggunakan jahe untuk membantu menghilangkan amis.
Cara memilih:
Jahe ada beragam jenis. Pilih yang kecil dan warnanya lebih gelap. Jahe seperti ini tua, sehingga aromanya segar. Jahe yang besar dan berwarna lebih pucat berasal dari jenis yang lain. Jahe ini biasanya jahe muda, sehingga kurang beraroma dan seringkali menimbulkan rasa pahit pada masakan.
Jahe diambil dari dalam tanah. Karena itu sering kali masih kotor. Lebih baik memilih yang sudah dibersihkan agar dapat dilihat kondisinya. Jahe yang sudah busuk tidak bisa terlihat bisa masih terbungkus tanah. Kulit yang mulus menandakan jahe masih segar, sebaliknya yang sudah keriput menunjukkan jahe sudah lama dipetik sehingga aromanya kurang harum.
Cara menyimpan:
Simpan di dalam keranjang, di tempat yang sejuk. Jangan disimpan di dalam lemari es.
Cara menggunakan:
Dimemarkan atau dihaluskan bersama bumbu halus lainnya.

7. Kemiri

Semur yang menggunakan kemiri warnanya lebih keruh ketimbang semur yang tidak. Rasanya lebih gurih karena kemiri mengandung lemak.
Cara memilih:
Pilih yang keras, berukuran lebih besar, warnanya putih gading, jangan memilih yang coklat apalagi kehitaman. Tekan kemiri. Kemiri yang bagus masih keras. Jangan memilih yang sudah mengeluarkan serpihan dan berlubang.
Cara menyimpan:
Taruh di dalam stoples tertutup rapat.
Cara menggunakan:
Dimemarkan lalu disangrai di atas wajan beberapa saat agar bau langunya hilang. Setelah itu, kemiri dihaluskan bersama bumbu lainnya.

8. Ketumbar

Sedikit semur yang menggunakan ketumbar. Tapi jika Anda ingin menggunakannya, pakailah secukupnya.
Cara memilih:
Pilih yang bersih dan ada aromanya. Ketumbar juga bisa dibeli dalam keadaan bubuk. Tetapi yang butiran lebih harum aromanya.
Cara menyimpan:
Simpan di dalam stoples bersih tertutup rapat.
Cara menggunakan:
Disangrai sampai harum betul. Setelah dingin, diblender sampai halus betul. Ketumbar juga bisa disimpan dalam keadaan sudah diblender.

9. Serai

Tak semua semur menggunakan serai. Pemakaiannya cukup 2-3 batang saja, masing-masing diambil sekitar 6 sentimeter dari bawah.
Cara memilih:
Pilih yang masih segar, tidak keriput. Warnanya putih gading. Jangan memilih yang sudah berwarna coklat atau kering.
Cara menyimpan:
Taruh di dalam keranjang di tempat sejuk. Kalau membeli dalam jumlah banyak, bisa disimpan di dalam kantung plastik dan ditaruh di tempat sayuran dari dalam lemari pendingin.
Cara menggunakan:
Dimemarkan, diiris halus, atau diiris halus lantas dihaluskan bersama bumbu lainnya. Setelah itu serai ditumis bersama bumbu lain atau langsung direbus di dalam semur.

10. Lengkuas

Hanya beberapa semur tradisional kita yang menggunakan lengkuas.
Cara memilih:
Pilih yang bentuknya masih bagus (tidak kering dan keriput). Sebisa mungkin pilih lengkuas yang tidak banyak cabangnya supaya mudah dibersihkan. Tekan-tekan lengkuas. Bila terlalu keras pertanda lengkuas sudah terlalu lama. Lengkuas yang keras seperti ini sulit dikupas dan dimemarkan. Tapi lengkuas juga jangan terlalu lembek. Lengkuas seperti ini pahit dan kurang beraroma.
Cara menyimpan:
Simpan di dalam keranjang di tempat yang sejuk. Tidak disarankan menyimpan lengkuas di dalam lemari es.
Cara menggunakan:
Dimemarkan

11. Tomat

Beberapa semur tradisional memanfaatkan tomat untuk memberi sentuhan kesegaran. Penggunaannya tidak boleh terlalu banyak karena rasanya yang menonjol.
Cara memilih:
Pilih yang segar, tidak keriput, dan masih kekar. Lebih baik memilih yang matang supaya tidak terlalu asam.
Cara menyimpan:
Taruh di dalam wadah kedap udara di dalam lemari pendingin atau bungkus dengan plastik dan taruh di dalam tempat sayur di lemari pendingin.
Cara menggunakan:
Dipotong-potong atau dihaluskan kemudian ditumis bersama bumbu lain sampai layu atau dimasukkan ke dalam kuah semur.

RINI K

Artikel lainnya:
6 Trik Memakai Eyeshadow yang Benar
Kenali 11 Cara Mudah Atasi Flu yang Menyerang
8 Kegiatan Positif yang Bermanfaat di Masa Depan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

6 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

8 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

9 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

9 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

12 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

14 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

22 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

24 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

27 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

27 hari lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.