TEMPO.CO, Jakarta - Sarapan sangat penting bagi anak. Sarapan bermanfaat untuk menjaga kebugaran dan konsentrasi sehari penuh.
Nutrisionis Eka Herdiana mengatakan manfaat sarapan berlipat di usia sekolah. Sebab, hal itu merupakan masa emas tumbuh kembang manusia. "Sarapan memenuhi 15 hingga 30 persen kebutuhan gizi harian," ujar dia. "Para pelajar yang selalu sarapan memiliki skor rata-rata 22 persen lebih tinggi daripada yang tidak sarapan."
Eka melanjutkan, para orang tua tidak perlu terlalu terpaku pada takaran asupan gizi anak. "Ribet, dan sarapan jadi tidak menyenangkan," kata pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor ini.
Sarapan bergizi, kata Eka, sangat sederhana. "Nasi goreng ditambah telur, sayur, dan segelas susu sudah masuk kategori sehat, kok," kata dia. "Yang penting, tidak menghilangkan kebutuhan karbohidrat, protein, sayur atau buah, dan susu."
Untuk menghilangkan efek mengantuk dan lemas, Eka meminta orang tua memperhatikan porsi asupan dan kurangi lemak. Misalnya, menyuguhkan susu rendah lemak dan yoghurt ketimbang susu kental manis. Pilihan karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, sereal gandum utuh, dan jagung, merupakan pilihan lebih bagus ketimbang nasi putih.
Bagi anak-anak dengan memiliki aktivitas fisik tinggi, perlu ada penyesuaian khusus. Misalnya, anak setelah bertanding olahraga atau latihan fisik berat, pantang langsung diberikan makan besar. "Setengah jam setelah bertanding, minum jus yang mengandung banyak kalium dan natrium, seperti tomat atau belimbing," kata Eka. Makanan lengkap baru boleh diberikan satu jam berikutnya, itu pun dengan porsi kecil.
Berita lainnya:
7 Menu Sarapan Kilat
Sarapan Lebih Banyak Baik buat Turunkan Berat Badan
Ayo Sarapan