TEMPO.CO, Jakarta - Tidak hanya bagi fresh graduate, bagi yang sudah memiliki pengalaman melamar pekerjaan pun, membuat resume adalah sesuatu yang sulit. Kesalahan kecil pada resume bisa memberikan pengaruh yang besar bagi nasib lamaran Anda. Bahkan hingga berujung penolakan.
Saat membuat resume, sebaiknya hindari hal-hal berikut:
Anda mencantumkan informasi yang tidak relevan atau tidak pantas
Mencantumkan informasi yang tidak relevan, atau bahkan tidak pantas, dalam resume Anda adalah strategi yang buruk. Misalnya, Anda melamar posisi kerja sebagai akuntan. Lalu, di dalam resume Anda mencantumkan informasi bahwa Anda seorang pemain aktif game Pokemon Go dan kini sudah mencapai level 30. Mungkin bagi Anda informasi itu terdengar keren sehingga Anda cantumkan. Tapi, jika tidak ada kaitannya dengan pekerjaan yang Anda lamar, buat apa?
Resume terlalu panjang
Sejatinya, resume hanya berisikan keterampilan dan pengalaman bekerja yang Anda miliki. Tak perlu membuatnya panjang hingga menghabiskan beberapa lembar kertas. Cukup 1-2 halaman saja. Buatlah resume seringkas mungkin namun padat dan kaya akan informasi perjalanan karier Anda.
Anda membuat resume dalam format yang salah
Anda membuat resume dalam format dokumen Word. Padahal yang diminta oleh perekrut adalah resume dalam format PDF. Ini mungkin tampak seperti kesalahan kecil, tetapi imbasnya akan sangat besar. Kemungkinan Anda gagal diterima bekerja menjadi sangat besar hanya karena hal ini. Perekrut bisa-bisa menilai Anda sebagai seseorang yang ceroboh, tidak dapat menerima arahan dengan baik, dan tidak memperhatikan arahan yang diberikan.
Anda tidak jelaskan alasan pindah kerja
Dalam kasus ini, Anda melamar sebuah pekerjaan yang jabatannya lebih rendah dari posisi Anda sebelumnya. Misalnya, Anda sebelumnya berperan sebagai manajer pemasaran. Dan kini, Anda justru melamar posisi kerja sebagai staf pemasaran. Ini tentu akan menjadi bahan yang menarik untuk diulik bagi pihak perekrut, terlebih bila Anda tidak mencantumkan alasan dari itu semua. Hati-hati dan lebih teliti. Bisa saja pihak perekrut berpikiran Anda terlibat suatu masalah di tempat kerja Anda yang sekarang atau terdahulu. Karena jujur saja, berpindah kerja ke posisi yang lebih rendah adalah hal yang tak lazim.
Anda tidak jelaskan peran dan tugas Anda pada setiap pekerjaan
Perekrut tentunya mencari seseorang yang benar-benar memenuhi kriteria untuk mengisi lowongan kerja yang mereka tawarkan. Jika Anda sudah punya pengalaman bekerja sebelumnya, sebaiknya cantumkan pada resume: nama tempat Anda pernah bekerja, rentang waktu bekerja, peran/posisi kerja yang ditempati dan rincian tugas yang dikerjakan. Jika Anda hanya mencantumkan nama tempat kerja saja tanpa keterangan lainnya, bagaimana perekrut bisa tahu bahwa Anda adalah orang yang mereka butuhkan? Yang ada resume Anda akan mereka abaikan karena informasi yang Anda berikan tidak jelas.
BUSTLE | LUCIANA