Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ayah-Bunda, Berilah Anak Gadget yang Sesuai Usianya

image-gnews
Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com
Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini, hampir semua anak telah memiliki telepon seluler (ponsel) pintar. Bahkan, tidak jarang kita melihat anak di bawah usia tiga tahun sudah mahir menggunakan peralatan teknologi canggih, seperti pad, ponsel pintar, atau tab. Orangtua mereka pun tidak keberatan dengan hal itu, dan justru menganggapnya sebagai sebuah kemajuan.

Sebenarnya, tidak salah bila orangtua mengizinkan anak untuk memiliki piranti pintarnya sendiri. Namun, bukan berarti tidak ada aturan mainnya.

Ada batasan usia dan jenis peralatan elektronik yang harus diperhatikan para orang tua sebelum membelikan gadget untuk anaknya. Jangan sampai, peralatan canggih yang dimiliki anak justru berdampak negatif bagi proses tumbuh kembangnya.

Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak  menyampaikan saran kepada orangtua untuk memfiltrasi jenis gadget yang pantas untuk diberikan kepada anak, berdasarkan rentang usianya.

Pertama, untuk bayi hingga balita. Pada rentang usia tersebut, seorang anak memulai tahap tumbuh kembangnya dengan ketertarikan luar biasa terhadap suara dan cahaya. Indera mereka mulai terlatih untuk peka terhadap sinar dan getaran bunyi-bunyian.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika anak pada usia tersebut senang bila menemukan ponsel pintar, tab, atau pad di sekitarnya. Namun, sebaiknya orangtua jangan begitu saja menganggapnya sebagai sebuah kemajuan.

“Mereka punya keterbatasan fisik. Jika terekspose cahaya terlalu lama—termasuk cahaya dari layar gadget—hal itu akan berdampak negatif terhadap pengelihatan bayi dan balita,” papar imbauan tersebut.

Pada rentang usia tersebut, sebaiknya orangtua membatasi anak dari paparan barang elektronik terlalu lama, termasuk radiasi televisi dan ponsel. Sebaliknya, orang tua pun harus menahan diri untuk tidak terlalu sering memainkan gadget-nya saat berdekatan dengan bayi.

Gadget yang lebih sesuai untuk dimainkan bayi dan balita adalah mainan yang menggunakan tenaga baterai. Bagaimanapun, orang tua tetap harus memastikan mainan tersebut aman dan sesuai dengan klasifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI).

Kedua, untuk usia prasekola hingga taman kanak-kanak. Pada periode ini, anak sudah mulai lihai mengendalikan gestur jemarinya. Sehingga, ketertarikan mereka menggunakangadget layar sentuh mulai membesar.

Bagi anak-anak pada usia tersebut, teknologi layar sentuh begitu menakjubkan. Bagaimanapun, ada baiknya kemampuan mengendalikan gestur jari-jari pada anak prasekolah dan TK lebih baik diarahkan untuk membuat prakarya.

Mereka tetap membutuhkan pengalaman memegang pensil, kertas, buku, serta bermain dengan gunting, lem, penggaris, dan benda-benda riil lain sebagai bagian dari proses belajar mereka.

Sebenarnya, penggunaan gadget canggih boleh-boleh saja, selama ditujukan untuk mendukung sarana belajar mereka. Beberapa gadget yang disarankan untuk rentang usia ini adalah tablet khusus anak seperti LeapFrog Leappad 2 atau Vtech Inno Tab 2.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orangtua boleh juga mengenalkan mereka dengan buku elektronik (e-reader) seperti Franklin AnyBook Reader atau LeapFrog Tag Reader.

Ketiga, untuk usia awal sekolah dasar. Pada tahapan usia ini, anak mulai siap menggunakan gadget yang lebih serius. Mereka boleh-boleh saja memakai komputer desk, pad, netbook, ataulaptop.

Namun, orangtua harus tetap membatasi penggunaan internet pada anak SD agar tidak mengganggu konsentrasi belajar dan bermainnya di dunia riil. Orang tua harus memperhatikan konten di dalamgadget yang sesuai usia mereka.

Rentang usia ini juga adalah saat yang tepat bagi orang tua untuk mulai mengedukasi anaknya tentang menjaga privasi dan keamanan di dunia maya, serta etika berinternet. Perbolehkan juga mereka untuk bermain game yang sesuai dengan rating usianya.

Sebagai penunjang, sebaiknya pergunakanlah program selancar (browser) yang lebih sesuai untuk anak-anak, seperti Kidzui atau KIDO’Z.

Keempat, untuk usia praremaja. Pada tahapan ini, anak 13 tahun ke atas sudah diperbolehkan memiliki akun media sosialnya dan ponselnya sendiri. Mereka juga sudah boleh memiliki komputer atau laptop sendiri.

Namun, sebelum diberikan pada anak, ada baiknya gadget mereka dibekali dengan filter internet seperti Mobicip atau K9 Internet Protection guna membendung konten-konten tidak senonoh. Selain itu, orang tua harus mengontrol waktu bermain anak di dunia maya.

Kelima, untuk usia remaja. Anak remaja sudah dibebaskan untuk memiliki segala jenis gadget pintarnya sendiri. Mereka juga sudah boleh diberi kebebasan bertanggungjawab untuk mengakses dan berselancar di dunia maya.

Akan tetapi, orang tua tetap harus memantau segala perilaku buah hatinya di dunia daring. Sebab, tidak menutup kemungkinan anak yang sudah mulai matang secara emosional pun menjadi korban cybercrime dan cyber bullying.      

Jadi, bijaklah dalam membekali anak dengan piranti pintar. Petakan gadget dan program apa yang sesuai dengan rentang usia putra-putri Anda. Jangan korbankan periode emas tumbuh kembang anak atas nama kemajuan teknologi.

BISNIS

Berita lainnya:
Semur Daging Rabeg Pedas dari Banten
Anda Termasuk Jorok Bila Jarang Lakukan 7 Hal Ini
Kiat Menjaga Gigi Agar Tetap Sehat

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.