Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berikan Bimbingan pada Anak tentang Peran Jenis Kelaminnya

image-gnews
Ilustrasi anak laki-laki memasak. huffingtonpost.co.uk
Ilustrasi anak laki-laki memasak. huffingtonpost.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak ada yang salah, jika si buyung memainkan peralatan memasak, atau si upik yang asyik bermain mobil-mobilan. 

Hindari stereotipe

Ya, banyak orang tua cenderung panik bila melihat putra-putrinya memainkan mainan yang “tidak sesuai” jenis kelaminnya. “Hal ini bisa dipahami karena adanya stereotipe pada masyarakat. Laki-laki harus jantan dan perempuan harus halus dan gemulai. Atas stereotipe inilah maka sejak kecil orangtua berusaha mendandani putra-putrinya sesuai dengan norma yang berlaku. Seperti warna pink untuk perempuan, dan warna biru untuk laki-laki,” buka Darjanti Kalpita, psikolog klinis anak.

Jadi, bila melihat ada laki-laki dewasa mengenakan kemeja bernuansa pink langsung dianggap aneh. “Stereotipe yang justru akan menghambat perkembangan anak-anak secara optimal,” ujar Darjanti.  

Darjanti menuturkan, orang tua tidak perlu panik asalkan sejak dini telah memberikan bimbingan pada putra-putrinya tentang peran jenis kelaminnya. Umumnya, sekitar usia 5 tahun, seorang anak sudah memahami jenis kelaminnya. Ini diperoleh melalui proses mengamati orang tua dan orang-orang di sekitarnya, terutama dari segi perbedaan fisik antara laki-laki dan perempuan.

“Untuk menegaskan perbedaan jenis kelaminnya, ibu bisa mengatakan pada anak perempuannya saat mengenakan gaun, 'Aduh, cantiknya anak ibu kalau pakai gaun', atau pada anak laki-laki, 'Kamu ganteng, ya kalau pakai kemeja dan celana panjang itu',” Darjanti mencontohkan.

Jangan panik, tetap tenang, arahkan yang benar

Selain mengajarkan dan memberikan bimbingan mengenai perbedaan jenis kelamin, orang tua sebaiknya mengimbanginya dengan membimbing mengenai peran jenisnya. Misalnya, ketika bermain bersama. Saat anak perempun menggendong boneka, ibu bisa mengatakan, 'Kelak kamu juga akan menjadi ibu, merawat anakmu, seperti ibu merawatmu'.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Atau saat anak laki-laki menggendong boneka, ibu tidak perlu panik. Tapi, sebaiknya bimbing dia dengan mengatakan, 'Aduh, anak ibu kalau sudah besar pasti nanti jadi ayah yang hebat, bisa menjaga anak-anaknya, seperti ayah menjagamu'.

“Sehingga kelak si anak laki-laki juga akan peduli dengan pengasuhan anak-anaknya. Tidak mengikuti stereotipe bahwa laki-laki tabu mengurusi hal-hal domestik, yang termasuk di dalamnya adalah mengasuh anak,” papar Darjanti.

Satu hal yang perlu dipahami, bahwa dalam mendidik anak, mengajarkan perbedaan jenis kelamin juga harus dibarengi dengan pengajaran tentang peran jenis kelaminnya. Karenanya, sekalipun ada laki-laki yang kemayu, itu tidak identik bahwa dia tidak bisa melakukan peran jenis kelaminnya sebagai laki-laki. Kemayu bukannya tidak bisa mengambil keputusan, memperhitungkan risiko, atau bertanggung jawab.

“Bisa saja dia bersikap kemayu karena berada di lingkungan yang menuntutnya berpenampilan luwes, misal sebagai chef atau artis. Sebaliknya, perempuan tomboi, bukannya tidak bisa melahirkan, menyusui, dan merawat anaknya. Bisa saja dia bersikap tomboi karena tuntutan pekerjaan, misal sebagai insinyur atau pembalap,” pungkas Darjanti. Jadi, jangan tergesa-gesa panik, ibu.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Bersihkan Mainan Anak agar Tidak Jadi Sarang Kuman
Tip Memilih Mainan Anak
Tak Sekadar Bermain, Sesuaikan Mainan dengan Usia Anak

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.