Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiap Tahun 6.000 Pasangan Menikah di Jabodetabek, Ceruk Bisnis yang Gurih

image-gnews
Foto Ilustrasi Upacara Adat Pernikahan. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Foto Ilustrasi Upacara Adat Pernikahan. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis pernikahan telah menjadi salah satu ranting industri kreatif yang sangat prospektif. Kian maraknya pameran pernikahan di berbagai kota besar di Indonesia menjadi tolak ukur semakin tingginya minat pasar untuk menggelar resepsi perkawinan mewah dengan budget fantastis.

Dalam survei pasar 2016 yang dilakukan wedding market place terbesar di Asia Tenggara, Bridestory, terungkap bahwa bisnis berbasis pernikahan di Indonesia terus meroket setiap tahunnya dengan perputaran kapital lebih dari US$ 7 miliar per tahun.

Setiap tahunnya, di negara ini terdapat lebih dari dua juta pasangan yang mengikat janji pernikahan. Di Jakarta dan sekitarnya saja, tercatat kurang lebih sekitar 6.000 pasangan menikah setiap tahunnya.

Tingginya permintaan untuk resepsi pernikahan turut melejitkan harga pasaran vendor-vendor pernikahan, mulai dari busana pengantin, tata rias dan rambut, venue, katering, suvenir, fotografi, wedding organizer, pembawa acara/MC, dekorasi, dan sebagainya.

Industri pernikahan di Indonesia masih didominasi oleh vendor-vendor berbasis pernikahan tradisional. Adat Jawa menempati posisi teratas sebagai gaya pernikahan terfavorit di Tanah Air. Oleh karena itu, bisnis vendor pengantin tradisional masih sangat prospektif.

Country Director Bridestory Andhira Rachmawati mengatakan, Indonesia sangat kaya adat istiadat dan budaya, termasuk dalam tradisi pernikahan. Itulah yang mendorong wedding marketplace tersebut meluncurkan fitur khusus pernikahan tradisional untuk pasar Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kami harap fitur ini akan memberikan kemudahan bagi para calon pengantin dalam menerapkan konsep pernikahan tradisional, sehingga dapat turut melestarikan adat dan budaya Indonesia,” jelasnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Bagaimanapun, harus diakui sumbangsih dan perputaran uang dari bisnis pernikahan di Indonesia  juga memberikan multiplier effect cukup signifikan bagi industri kreatif. Ratusan vendor baru bermunculan setiap tahun. Itu berarti lapangan pekerjaan pun semakin terbuka.

BISNIS

Berita lainnya:
Berbagi Pekerjaan Rumah dengan Anak
Lupakan Mitos, Tak Ada Alasan Takut Makan Telur
Ilmuwan Setuju, Liburan Sangat Baik buat Kesehatan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM


Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Dua anggota WeWork bermain pingpong di depan area laundry umum di gedung WeLive, Manhattan. Caitlin Ochs / Bloomberg
Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.


Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu. TEMPO/Agung Pambudhy
Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.


Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Ilustrasi bisnis titip menitip. Insideretail.ph
Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.


Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Kue Korea (Bisnis.com)
Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.


Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Warga memilih gantungan kunci bergambar logo Muhammadiyah yang di jual di Bazar Muktamar Muhammadiyah di Kawasan Mounmen Mandala Makassar, 2 Agustus 2015. Pernak-pernik yang dijual yakni kaos, Pin, Gantungan kunci, mug, dan berbagai produk kerajinan tangan lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid
Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.


Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Aktor Baim Wong saat menghadiri premier film
Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay


Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dhini Aminarti dan suaminya, Dimas Seto. Instagram.com
Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.


Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Wulan Martha Tilaar. Tempo/Hadriany Puji
Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis


Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Ilustrasi kegiatan voluntourism, bersama Nila Tanzil dan penari Caci Dance. Travelsparks.co
Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?