TEMPO.CO, Mataram - Ayam bumbu kelapa dan kuah batang pisang yang selama ini dikenal sebagai menu tradisional Sasak Lombok mulai ditampilkan sebagai sajian pilihan. Hotel Santika Mataram memperkenalkan menu tersebut mulai Sabtu, 3 September 2016. “Kalau selama ini dikenal plecingan ayam, ini adalah variasi sajian kami,” kata General Manager Hotel Santika Mataram Reza Bovier.
Dinamakan Manuq Sambal Nyiur, makanan ini bisa dijadikan menu santap siang maupun malam. Terbuat dari ayam pilihan dan diolah dengan metode masak bumbu kuning. “Proses masak ayamnya diungkap untuk mematangkannya. Kemudian digoreng,” kata Yasa selaku Chef Santika. Sehari-hari, orang Lombok menyebut ayam itu manuk. Sedangkan kelapa disebut nyiuh.
Kemudian untuk sambalnya dibuat dari kelapa yang ditumis beserta bawang merah, bawang putih, cabai rawit, dan kencur hingga harum. “Kelapanya yang setengah tua tidak diparut, melainkan dirajang sehingga bentuknya berbutir-butir,” ujarnya. Bentuknya tidak seperti serundeng. Adapun ares adalah batang pisang yang muda, diiris-iris tipis, digarami, kemudian direbus menggunakan bumbu opor. Menu ini disajikan dengan nasi putih serta olahan urap.
Untuk hidangan penutup, menurut Reza Bovier, karena sebagian warga Lombok juga memiliki keturunan darah Bugis, Hotel Santika mengeluarkan sajian es pisang ijo. Hidangan ini menggunakan pisang lokal berkualitas yang diolah dengan cara dikukus dan ditemani kuah bubur sumsum, disajikan dengan potongan pisang yang telah diberi sirop.
Untuk minuman, terdapat vanilla mochaccino, minuman dingin yang terbuat dari perpaduan antara espresso, bubuk moka, susu segar, dan es krim vanila. Yang membuat minuman ini patut untuk dicoba adalah sensasi rasa espresso yang lembut tiada tara. Selain itu, ada fantastic green, minuman herbal yang terbuat dari mentimun, seledri, nanas segar, serta jeruk nipis. Minuman dingin ini berkhasiat sebagai detoks tubuh.
SUPRIYANTHO KHAFID