TEMPO.CO, Jakarta - Kanker kelenjar getah bening dapat dirasakan gejalanya sejak dini. Bila yang terkena adalah kelenjar getah bening di permukaan, misalnya kelenjar getah bening leher, begitu terjadi pembengkakan, pasien dapat langsung merasakan dan mencari pengobatan.
Menurut dr Walta Gautama, SpB(K) Onk, munculnya benjolan pada kelenjar saja tidak cukup untuk menyatakan itu sebagai kanker kelenjar getah bening. Bila kanker menyerang kelenjar getah bening yang berada pada rongga tubuh bagian dalam, kanker baru bisa terdiagnosis pada stadium lanjut karena gejalanya tidak terlalu jelas.
Gejala yang sering terlihat dari kanker kelenjar getah bening adalah
- benjolan tidak nyeri di lokasi kelenjar getah bening (leher, ketiak, atau lipatan paha)
- penurunan berat badan drastis yang tidak jelas penyebabnya
- demam naik-turun
- berkeringat banyak pada malam
- batuk, nyeri dada, dan sulit bernapas
- kelelahan yang tidak hilang dengan istirahat
Untuk memastikan apa yang terjadi pada kelenjar getah bening, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah, rontgen dada, hingga biopsi pada kelenjar. Dokter juga akan mencari tanda-tanda radang pada kelenjar getah bening untuk menyingkirkan kemungkinan pembesaran kelenjar akibat infeksi.
Jika ternyata ada kanker, selanjutnya dokter akan menentukan stadium kanker untuk melihat seberapa jauh kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain. Caranya melalui pemeriksaan darah, MRI, USG, PET scan, dan biopsi sumsum tulang.
Berita lainnya:
Tip Memilih Pepaya California
10 Cara Elegan Untuk Mengambil Hati Dosen
Singkong, Murah tapi Manfaatnya Tidak Murahan