Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memahami Claustrophobia dan Cara Efektif Mengatasinya  

image-gnews
aoltv.com
aoltv.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rasa takut itu manusiawi dan bisa dialami siapa saja, bahkan orang yang paling berani atau bernyali besar sekalipun. Tapi rasa takut yang berlebihan atau disebut fobia bisa menjadi masalah serius dan butuh perhatian khusus.

Salah satu fobia yang dialami banyak orang adalah claustrophobia, yakni ketakutan berada di tempat yang tertutup dan sempit. Tak seperti ketakutan yang umum, misalnya takut pada laba-laba, kegelapan, atau ketinggian, claustrophobia lebih berkaitan dengan masalah mental, sehingga bisa menimbulkan rasa panik pada penderitanya.

Claustrophobia bisa muncul di tempat umum, seperti lift, pesawat terbang, kereta bawah tanah, atau kamar dengan pintu dan jendela tertutup. Penderita claustrophobia memilih menggunakan tangga untuk naik dan turun daripada masuk lift.

Gejala yang timbul sama dengan masalah rasa gugup lain, seperti banyak berkeringat, jantung berdebar, pusing, mual, kepala terasa ringan, dada sesak, dan bingung. Fobia seperti ini bukan sekadar rasa takut, tapi bisa juga karena keturunan.

Meski belum ada pengobatan pasti untuk penderita claustrophobia, ada beberapa cara untuk membantu mengatasinya. Berikut ini beberapa di antaranya.

1. Ganti kebiasaan
Hindarilah mengemudi sendiri saat jam sibuk, mencari tempat di dekat jendela dalam setiap acara di dalam ruangan, dan bepergian dengan kereta api, bukan pesawat terbang.

2. Terapi khusus
Cognitive behavioral therapy (CBT) bisa membantu mengubah pola pikir dan tingkah laku.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Latihan pernapasan
Salah satu gejala dari claustrophobia adalah kesulitan bernapas, dada sesak, dan kepala terasa ringan. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya oksigen di otak.

4. Meditasi
Meditasi bisa menurunkan kadar hormon stres dalam tubuh dan merupakan salah satu cara efektif untuk mengatasi fobia.

5. Suplemen magnesium
Banyak kasus claustrophobia dan masalah mental disebabkan oleh tubuh kurang magnesium.

6. Vitamin B
Vitamin B sangat penting buat kesehatan sistem saraf, mulai produksi hormon serotonin hingga kelenjar adrenalin, sehingga sangat penting bagi fungsi fisik dan mental yang normal.

ORGANICFACTS | PIPIT

Artikel lain:
5 Makanan Super buat Kesehatan Payudara
Jangan Buang Ampas Kopi karena Banyak Manfaatnya
Demi Kesehatan, Kacamata Hitam Harus Diganti Setiap 2 Tahun


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.