Penelitian tentang kemalasan ini bukan yang pertama kali dilakukan. Dua tahun lalu, sebuah studi yang dilakukan oleh Franck W. Booth dan Michael D. Roberts dari Fakultas Kedokteran Hewan University of Missouri menunjukkan bahwa kemalasan dipengaruhi oleh faktor genetika. Mereka bereksperimen dengan 50 tikus yang dibagi menjadi dua kategori (pelari super dan pemalas), lalu ditempatkan dalam kandang yang memiliki roda putar.
Pada akhir eksperimen, kedua peneliti melihat bahwa keturunan dari "pelari super" berlari tanpa paksaan rata-rata 10 kali lebih lama setiap hari dibanding keturunan dari "pemalas". Setelah diteliti, komposisi gen yang ada pada tikus malas dan tikus aktif berbeda. Setidaknya, ada 36 gen yang sama pada tikus-tikus aktif yang berperan dalam memberikan motivasi kegiatan fisik.
Studi lainnya mengungkap bahwa kemalasan dipengaruhi oleh banyak faktor. Oliver Howes dan timnya di Hammersmith Hospital di London menemukan fakta bahwa merokok dapat menyebabkan kemalasan. Sebab, merokok menurunkan produksi dopamin, hormon di otak yang berfungsi memacu semangat dan meningkatkan kinerja.
HUFFINGTON POST | TELEGRAPH | DAILY MEDIA | DINI PRAMITA
Berita lainnya:
5 Teknik Memikat Wanita yang Usianya Lebih Tua
Cincin Kekaseh Anne Avantie Turun Harga Rp 10 Juta
Ivan Gunawan Bilang Followernya 'Edan', Nyontek Lalu Nge-Tag