TEMPO.CO, Jakarta - Bentuknya beragam, ada yang bulat kecil, lonjong pendek, dan lojong panjang hingga melengkung. Warnanya ungu segar dan menggoda. Teksturnya lembut, dan harganya pun tidak mahal. Segala daya tarik terong itu makin bertambah setelah mengetahui manfaatnya buat kesehatan.
Di Indonesia, terong (solanum melongena) biasanya dimakan langsung sebagai lalap buat yang berukuran kecil, dibuat semur, balado, atau sayur lodeh. Terong sering membuat bingung, masuk kategori sayur atau buah, sama seperti tomat dan paprika.
Buat kaum vegetarian, tak jarang terong dijadikan pengganti daging. Vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya luar biasa. Rincian vitamin dan mineral dalam 100 gram terong adalah:
- 10 persen serat
- 7 persen tembaga
- 7 persen vitamin B1
- 7 persen mangan
- 5 persen vitamin B6
- 4 persen vitamin B3
- 3 persen vitamin K
- 3 persen potasium
- 3 persen folat
Selain deretan vitamin dan mineral di atas, terong juga mengandung berbagai komponen antioksidan. Kandungan nasunin pada terong diklaim baik untuk kesehatan otak. Berdasarkan penelitian pada hewan, terong juga dinyatakan mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Untuk mendapatkan terong yang baik, pilihlah yang berkesan padat, kulit mulus, serta warna segar dan berkilau. Bila warnanya sudah berubah, ada sobekan pada kulit, atau kulitnya sudah keriput, berarti isinya sudah tidak bagus.
Cara mengetahui apakah terong itu sudah matang, cukup pencet dengan jari. Bila bekas tekanan timbul lagi, tandanya buah itu sudah matang. Terong juga sensitif pada udara yang terlalu panas atau terlalu dingin. Simpanlah terong dalam keadaan utuh, jangan dikupas atau dipotong karena akan membuat cepat layu atau busuk.
WHFOODS | PIPIT
Artikel lain:
Kenali 10 Penyebab Mulut Kering
Bahaya Main Trampolin buat Anak, Peringatan bagi Orang Tua
Kini Banyak Pria Muda Datangi Terapis Psikoseksual, Kenapa?