TEMPO.CO, Jakarta - Demi alasan kecepatan dalam mengejar waktu, banyak kaum pria, baik yang masih berstatus lajang maupun yang sudah berkeluarga, memilih naik kendaraan roda dua untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Tidak hanya untuk jarak dekat, tapi juga buat jarak jauh yang memakan waktu hingga lebih dari satu jam untuk mencapai tujuan.
Sebaiknya dari sekarang perhatikanlah hal tersebut. “Risiko gangguan kesuburan mengintai,” ucap dokter Kasyunnil, spesialis kedokteran okupasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dalam acara media gathering “Pilihan Pekerjaan Bisa Berdampak Pada Infertilitas Pria”, yang diselenggarakan Rumah Sakit Umum Bunda Jakarta, Jumat, 12 Agustus 2016.
“Panas, bensin, dan celana yang menempel ketat di kulit menjadi beberapa faktor yang dapat menyebabkan munculnya gangguan kesuburan,” katanya.
Seperti data yang tercantum dalam rilis yang dikeluarkan Rumah Sakit Umum Bunda, paparan panas dapat menyebabkan turunnya jumlah sperma, motilitas (kecepatan gerak), dan perubahan bentuk sperma. “Tentu ini bukan sesuatu yang terjadi spontan atau begitu saja, melainkan harus melewati proses atau paparan jangka panjang,” ujar dokter Sigit Solichin, spesialis urologi yang berpraktek di Rumah Sakit Umum Bunda Jakarta.
Merunut pada siklus alami produksi sperma, maka paparan terus-menerus selama kurang-lebih tiga bulan akan semakin meningkatkan risiko infertilitas. Guna memulihkan kondisi kesuburan, suami bisa mulai mengganti kebiasaan naik sepeda motor jarak panjang dengan kendaraan alternatif atau dengan mengurangi intensitasnya. Hal ini patut dilakukan, terutama bagi mereka yang sedang berencana memiliki momongan.
Baca Juga:
Berita lainnya:
Saran Psikolog Supaya Cepat Dapat Jodoh yang Cocok
Tumpeng Merah Putih Semarakkan Hari Kemerdekaan
Hindari Keracunan, Perhatikan Rambu Penyimpanan di Kulkas