TEMPO.CO, Jakarta - Pindah rumah itu pekerjaan besar. Mengajak anak balita pindah rumah, tantangan lebih besar lagi. Anak balita biasanya sudah mulai mengenali lingkungan tempatnya tinggal.
Ketika ia sudah merasa nyaman dengan tempat tinggalnya, pindah rumah bukanlah hal mudah. Mereka butuh waktu lebih lama untuk beradaptasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan mengenali orang-orang baru di sekitarnya.
Jika Anda mengabaikan perasaannya, bukan tak mungkin anak bereaksi keras. Bisa menolak langsung, atau para balita yang belum lancar berkomunikasi bisa terus-menerus rewel di rumah barunya. Bagaimana caranya mengatasi masalah kebingungan si kecil ketika pindah rumah?
- Bicarakan sejak awal
Jangan anggap anak-anak belum mengerti, lalu Anda tak membicarakan masalah pindah rumah ini dengan mereka. Komunikasikan dengan anak perihal rencana kepindahan Anda.
Ceritakan hal-hal menarik tentang rumah baru. Beri gambaran seperti apa kamarnya di tempat baru. Atau jika memungkinkan, ajak anak melihat-lihat calon rumah barunya sebelum Anda benar-benar pindah. Dengan begini, anak tidak akan kaget, stres, dan bisa mulai beradaptasi sejak dini.
- Libatkan anak saat packing
Anda boleh memintanya memilih mana barang yang ingin dibawa dan mana yang ditinggal. Ajak anak mengemasi barang-barangnya sendiri, juga menata sendiri barangnya di kamar barunya nanti. Perbolehkan mereka memilih warna cat, mendekorasi kamar, dan meletakkan benda-benda favorit di tempat yang mereka suka. Mungkin ada beberapa barang yang sebenarnya sangat ingin Anda buang, tetapi mengalahlah sementara demi kenyamanan anak.
- Cari tahu apa yang menarik
Sebelum membawa anak Anda pindah, ada baiknya Anda menelusuri lingkungan sekitar tempat tinggal yang baru. Posisi taman, supermarket, kolam renang umum di dekat rumah, tempat anak bisa bermain sepeda dengan aman, dan hafalkan tempat-tempat makan yang enak di sekitar rumah. Rekomendasikan tempat-tempat menarik untuk anak-anak Anda. Buat mereka bersemangat membayangkan betapa serunya kegiatan yang bisa dilakukan di sekitar rumah baru.
- Berkenalan dengan tetangga
Jangan menunggu tetangga yang menghampiri Anda. Segeralah bersosialisasi dengan tetangga baru Anda sembari memperkenalkan anak-anak kepada mereka. Akan lebih baik jika ada anak tetangga yang sebaya, karena anak Anda akan menemukan teman baru. Ajak mereka bermain bersama. Anak-anak biasanya cepat melupakan kegelisahaan mereka ketika bermain.
- Sesuaikan dengan sekolah
Akan lebih mudah jika kepindahan rumah Anda tidak sampai membuat anak harus pindah sekolah. Namun kalau kondisinya mengharuskan pindah sekolah, Anda harus memikirkan masak-masak sekolah baru yang tepat untuk anak Anda. Ingat, saat ini anak Anda sedang berjuang menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah baru. Jangan sulitkan mereka dengan menempatkan mereka di sekolah yang membuat anak tidak nyaman karena jarak yang terlalu jauh, misalnya. Upayakan sekolah yang jaraknya dekat, lingkungan sekolah yang bersahabat, dan pastikan anak Anda segera mendapat teman baru di sekolahnya.
- Nyamankan diri Anda
Kalau segala cara sudah dilakukan, tetapi anak Anda masih sulit menerima lingkungan barunya, bersabarlah. Anak Anda mungkin butuh waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri. Yang perlu Anda lakukan, buat diri Anda terlihat sangat nyaman dengan lingkungan baru. Jika Anda terlihat tidak nyaman dan kikuk dengan lingkungan baru, anak akan kesulitan meyakinkan dirinya bahwa semuanya baik-baik saja. Carilah kegiatan yang menyenangkan buat Anda dan anak sehingga tak ada lagi waktu untuk merasa galau.
Berita lainnya:
Jelajah Kuliner Laut Sampai Dengkul Sapi di Pangandaran
Anak di Atas 5 Tahun Masih Ngompol, Itu Tidak Normal
3 Cara Bertahan Hidup Saat Bokek