TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda suka makan sayur dan buah-buahan? Atau justru penggemar berat produk daging dan berencana hanya menyantap makanan non-hewani? Ketahuilah, menjadi seorang vegetarian akan mengubah hidup secara besar-besaran. Ini bukan hanya soal mengontrol asupan ke perut, tapi juga memastikan tak ada santapan dengan sumber hewani.
Sebelum memutuskan menjadi vegetarian, bersiaplah mengalami perubahan biologis akibat mengubah pola makan secara drastis. Anda tak perlu khawatir bila pada awalnya merasakan perubahan, karena itu efek yang wajar.
Banyak penelitian yang mengaitkan gaya hidup vegetarian dengan menurunnya risiko serangan jantung. Menjauhi daging dan produk hewani seperti telur dengan kolesterol tinggi bisa berbahaya bagi kesehatan jantung.
Selain itu, menghindari makanan bersumber binatang dan segala produk turunannya juga bisa membantu menjaga atau menurunkan berat badan. Tidak mengkonsumsi daging, telur, dan susu berarti kita telah memangkas jumlah kalori dan mengisi perut dengan makanan yang lebih sehat.
Pada awalnya, perut akan terasa kembung karena ketidakseimbangan bakteri akibat enzim pencernaan hanya menghancurkan makanan berbahan dasar tumbuhan. Tapi tak usah khawatir, karena tubuh perlu beradaptasi.
Otot juga akan merasakan dampak bila kita menjadi vegetarian. Pembentukan otot membutuhkan protein, yang banyak didapat dari daging dan telur. Cobalah mencari pengganti sumber protein dari sayuran hijau, buncis, kacang-kacangan, dan tahu, meski jumlahnya tak sebanyak dari daging atau telur. Kekurangan protein akan membuat otot mengkerut.
Tubuh manusia menyerap protein dari makanan hewani lebih cepat dibanding protein dari tanaman. Pastikan tubuh mendapat asupan protein yang cukup, terutama setelah berolahraga. Masa pemulihan setelah berolahraga akan lebih lama karena otot perlu lebih banyak waktu untuk menyerap protein dari sayuran.
THELIST | PIPIT
Berita lainnya:
Setelah Anoreksia, Kini Muncul Drunkorexia
Kiat Aman Berkendara Sepeda Motor di Musim Hujan
Jam 'Tanggung' Bikin Mengantuk di Kantor, Kapan Itu Terjadi?