Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Bijak Menghadapi 5 Situasi Kantor yang Membingungkan

Ilustrasi bekerja. shutterstock.com
Ilustrasi bekerja. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap perusahaan memiliki aturan dan budaya kerja masing-masing. Namun, di luar peraturan dan budaya kerja yang baku tersebut, terdapat beberapa aturan tidak tertulis yang mengandalkan insting khusus dan sensitivitas Anda untuk menyikapinya.

Sedapat mungkin Anda harus memahami situasi yang terjadi agar bisa menyikapinya dengan tepat. Jika tidak, Anda akan terjebak dalam anggapan miring, bahwa Anda tidak memiliki etika yang baik. Situasi seperti apa saja yang membutuhkan insting khusus itu? Bagaimana etika yang tepat untuk menyikapinya?


1. Siapa yang harus tiba lebih awal?

Hampir semua perusahaan memiliki aturan jam masuk dan pulang kerja. Namun ada peraturan tak tertulis, sebaiknya karyawan sudah siap bekerja di meja masing-masing ketika bos datang. Bahkan meski bos Anda termasuk tipe yang santai dan mengizinkan anak buahnya datang belakangan setelah dirinya. Keterlambatan Anda yang "berpola" akan menjadi bahan penilaian dalam mengukur kinerja dan perilaku kerja Anda.

2. Apakah saya boleh pulang duluan?

Meski jam kerja telah usai, situasi kantor yang tensi kesibukannya masih tinggi membuat banyak orang tak enak hati pulang tepat waktu. Apalagi jika Anda pegawai baru. Kalau ingin membuat citra baik dalam komitmen dan etika bekerja, tentu sebaiknya tidak pulang mendahului atasan.

Namun bagaimana ceritanya jika si bos lembur hingga larut malam, sementara tak ada lagi pekerjaan yang bisa dikerjakan? Haruskah menunggu hingga si bos pulang? “Jika jam kerja sudah selesai dan si bos masih bekerja lembur, Anda harus berpamitan saat meninggalkannya, agar dia tahu Anda sudah pulang dan tidak mencari-cari Anda lagi,” kata Jodi R.R. Smith, pimpinan perusahaan konsultan etika Mannersmith.

“Jika memungkinkan, tawarkan bantuan, apakah ada pekerjaan yang bisa Anda bantu kerjakan?” imbuh Smith. Jika si bos mengizinkan, Anda bisa pulang tanpa perasaan waswas.



3. Bolehkah mengangkat panggilan telepon pribadi selama kerja?

"Telepon pribadi boleh diangkat di meja kerja jika Anda punya ruangan sendiri," kata Laura Lee Rose, pelatih etika bisnis bersertifikat di Rose Coaching.

"Di kubikel di mana Anda berbagi ruangan dengan orang lain, pembicaraan telepon pribadi bisa mengganggu rekan kerja. Tak hanya mengganggu waktu bekerja Anda sendiri, tetapi konsentrasi rekan kerja Anda juga. Meski di sisi lain, beberapa panggilan telepon pribadi tak bisa dihindari dan sering kali memberikan energi untuk performa kerja yang lebih baik," urai Rose.

Bagaimana menyiasatinya, Rose menyarankan Anda mencari ruangan atau tempat sepi saat menerima telepon pribadi. Selain itu, ingat waktu. Jangan menelepon berlama-lama hingga mengabaikan pekerjaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan



4. Bolehkah mengoreksi kesalahan atasan?

Situasi ini terkadang membingungkan. Sebab tak semua atasan bisa menerima kritik dan masukan dari bawahan tanpa merasa gengsi. Namun bukan berarti Anda harus menutup mata atas kesalahan sang atasan. Terkadang mereka melakukannya tanpa sengaja. Ada trik untuk mengoreksinya.

"Situasi ini sangat bergantung pada kesalahan yang dibuat, bagaimana kualitas hubungan antara pekerja dan atasan, juga sensitivitas pada momen itu,” kata Chris Bryant, pelatih karier di Chris Bryant Presents Inc.

"Jika hanya kesalahan kecil, sebaiknya tak usah dihiraukan. Namun jika kesalahan itu dilakukan dalam situasi penting (seperti rapat atau presentasi), saya merekomendasikan Anda memberikan kertas catatan kecil untuk mengoreksi atasan secara diam-diam," demikian saran Bryant.

5. Bolehkah berteman dengan atasan di jejaring sosial?

Saat menemukan akun atasan di jejaring sosial, siapa yang harus mengajukan pertemanan lebih dahulu? Menunggu di-follow atau follow lebih dulu?

“Biarkan si bos melakukan tindakan lebih dahulu ketika Anda bertemu dengannya di jejaring sosial. Beberapa orang cenderung ‘menjaga’ akun media sosial mereka hanya untuk kehidupan pribadi dan menggunakan LinkedIn untuk hubungan bisnis,” kata Kerri Garbis, ahli etika bisnis dan pimpinan Ovation Communication.

“Jika bos Anda mengirim permintaan pertemanan dan Anda nyaman menerimanya, terima saja. Hanya saja, pastikan untuk menyesuaikan pengaturan privasi di akun Anda dan sembunyikan gambar atau video yang dapat membuat Anda terlihat tidak profesional,” imbuhnya.

TABLOIDBINTANG.COM

Berita lainnya:
Tasya Kamila Merancang Mimpi Jadi Menteri
Tetap Feminin Pakai Parfum Pria, Ada Triknya
5 Penyesalan Bila Kamu Gila Belanja

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Inilah Prospek Karier Profesi Ethical Hacker

2 hari lalu

Ilustrasi hacker. foxnews.com
Inilah Prospek Karier Profesi Ethical Hacker

Di tengah maraknya kejahatan cyber crime, permintaan ethical hacker di Indonesia sangat tinggi.


Endah Laras Berharap Pusat Seni Budaya Bantu Jadi Tempat Lahirnya Talenta Muda

15 hari lalu

Penyanyi Endah Laras dalam peresmian Radjawali SCC di Semarang pada 15 Mei 2023/Nutrifood
Endah Laras Berharap Pusat Seni Budaya Bantu Jadi Tempat Lahirnya Talenta Muda

Penyanyi keroncong Endah Laras berharap ada semakin banyak ruang yang bisa digunakan anak muda Indonesia dalam mengembangkan diri.


Sempat Ingin Kuliah di IKJ, Ini Cara Tompi Mengejar Cita-Cita di Dunia Musik

18 hari lalu

Penampilan Sri Panggung dan Tompi dalam Pembukaan Kembali Galeri Indonesia Kaya 12 Mei 2023/Galeri Indonesia Kaya
Sempat Ingin Kuliah di IKJ, Ini Cara Tompi Mengejar Cita-Cita di Dunia Musik

Tompi menceritakan bagaimana awalnya ia sempat dilarang oleh sang ibunda untuk berkarier di dunia musik.


6 Hal yang Menghambat Promosi Jenjang Karier

50 hari lalu

Ilustrasi orang  bekerja di kantor. shutterstock.com
6 Hal yang Menghambat Promosi Jenjang Karier

Karyawan yang hanya melakukan hal yang diminta tanpa menunjukkan inisiatif cenderung tidak dilirik atasan untuk jenjang karier


4 Hal Penting yang Bisa Kembangkan Bisnis UMKM Anda

19 Maret 2023

Program YOU-BLAST ini merupakan pengembangan dari sejumlah inisiatif kewirausahaan Prestas Junior Indonesia/PJI
4 Hal Penting yang Bisa Kembangkan Bisnis UMKM Anda

Ada banyak wirausaha pemula yang memulai bisnis tanpa melakukan perencanaan yang matang. Ketahui 4 hal ini bila ingin bisnis UMKM berkembang.


Gejala Trauma Karier karena Tertekan Beban Lingkungan Kerja

13 Maret 2023

Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Gejala Trauma Karier karena Tertekan Beban Lingkungan Kerja

Trauma karier karena berbagai penyebab, seperti kecelakaan kerja, pelecehan, diskriminasi, stres berlebihan beban kerja, berkonflik dengan rekan.


Kondisi Trauma Karier Tersebab Tekanan Lingkungan Kerja

10 Maret 2023

ilustrasi stres (pixabay.com)
Kondisi Trauma Karier Tersebab Tekanan Lingkungan Kerja

Trauma karier kondisi seseorang mengalami tekanan dan kesulitan yang berlebihan dalam pekerjaan.


Tahun 2023 Mau Karier Lain? 6 Tips Bagi yang Ingin Mengubah Karier Pekerjaan

7 Februari 2023

Ilustrasi keluar atau pindah kerja. shutterstock.com
Tahun 2023 Mau Karier Lain? 6 Tips Bagi yang Ingin Mengubah Karier Pekerjaan

Mungkin faktor bosan, banyak yang memutuskan untuk pindah pekerjaan hingga banting setir menekuni karier yang baru.


Ingin Mengubah Karier di 2023, Ikuti 6 Tips Ini agar Sukses

6 Februari 2023

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team
Ingin Mengubah Karier di 2023, Ikuti 6 Tips Ini agar Sukses

Jangan mau menjalani karier dengan tidak bahagia hanya karena merasa sulit mencari pekerjaan baru.


Kaia Gerber Cerita Merasa Kesepian Jauh dari Keluarga

26 Januari 2023

Kaia Gerber. Instagram.com/@kaiagerber
Kaia Gerber Cerita Merasa Kesepian Jauh dari Keluarga

Kaia Gerber kini lebih banyak bekerja dari rumah dan menghabiskan waktu bersama keluarha