TEMPO.CO, Jakarta - Anda datang ke suatu tempat untuk pertama kalinya. Namun Anda merasa familiar dengan tempat itu dan merasa sepertinya sudah pernah berada di sana.
Pernahkah mengalami hal seperti itu? Jika iya, Anda telah mengalami déjà vu.
Mengutip laporan dari jurnal Psychological Bulletin pada 2013, sekitar dua dari tiga orang di dunia pernah mengalami déjà vu sekali atau selama beberapa kali dalam hidupnya. Karena déjà vu merupakan sebuah pengalaman yang subyektif, para peneliti sulit mencari tahu apa sebenarnya déjà vu itu.
Namun, menurut para peneliti, déjà vu terjadi karena beberapa hal berikut:
1. Merasa familiar dengan tempat baru
Beberapa peneliti percaya, déjà vu terjadi ketika Anda pergi ke tempat atau melewati momentum yang mirip dengan kejadian masa lalu. Misalnya, Anda mengalami déjà vu ketika masuk ke lobi hotel, yang memiliki desain ruangan yang mirip dengan ruang tamu rumah.
2. Orang yang sering bepergian
Mereka yang suka bepergian (travelling) dan orang yang ingat akan mimpinya, cenderung mengalami déjà vu, dibanding mereka yang berdiam di rumah dan tidak ingat akan mimpi mereka.
3. Gangguan pada otak
Para penderita temporal lobe epilepsy biasanya mengalami déjà vu sebelum mereka kejang-kejang. Para ahli menuturkan, kemungkinan déjà vu disebabkan oleh gangguan pada neuron di dalam otak. Selain itu, déjà vu mungkin terjadi akibat otak yang kesulitan memproses berbagai macam informasi.
Berita lainnya:
Bekam, Terapi Tradisional yang Diminati Atlet Olimpiade
Mendeteksi Cara Marah Seseorang dari Zodiaknya
Yuk, Tilik Desain Dapur Minimalis