TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang tua yang memiliki anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) memilih mengkonsumsi obat dari dokter dikombinasikan dengan psikoterapi, seperti Cognitive Behavioral Therapy). ADHD adalah gangguan perkembangan motorik sehingga aktivitas anak cenderung berlebihan. Hal ini ditandai dengan perasaan gelisah dan tidak bisa diam.
Para psikolog kini merekomendasikan terapi musik sebagai bagian dari pengobatan ADHD. Musik dapat mempengaruhi suasana hati, mengurangi kegelisahan dan impulsif. Musik juga mengurangi kecemasan dan stres dalam tubuh. Sebab, pada umumnya anak ADHD sering merasa cemas dan stres.
Terapi musik terbukti efektif pada anak ADHD, karena irama lagu memiliki struktur dalam pola dan ritme. Struktur teratur yang terdengar di telinga, mengalir ke otak untuk membantu mengatur ritme diri dan bereaksi dalam kegiatan sehari-hari. "Musik memiliki bagian-bagian waktu yang jelas, ada awal, bagian tengah, dan akhir," kata Kirsten Hutchison, seorang terapis musik di Music Works Northwest.
Dalam terapi musik, anak-anak ADHD dapat mendengarkan atau membuat musik. Menyusun, menulis lirik lagu, atau hanya bermain bersama dengan musik menjadi bagian dari terapi. Terapi ini tidak membutuhkan bakat bermusik. Musik memungkinkan mereka mengungkapkan apa yang mereka merasakan.
Musik klasik dapat memberikan relaksasi dan menenangkan tubuh. Mengutip KidsGoals, beberapa manfaat dari mendengarkan musik klasik diantaranya meningkatkan prestasi akademik, membuat berpikir lebih jernih, tidur nyenyak, dan memperbaiki sinkronisasi kerja otak.
Pada tahun 1985 sebanyak 500 ribu anak terdeteksi mengalami ADHD. Jumlah tersebut meningkat 5 sampai 7 juta anak setiap tahunnya. Kini semakin banyak anak ADHD melakukan terapi musik. Jadi, biarkan anak mendengarkan musik Symphony Mozart.
PARENTHERALD | DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
Omega 3 Bisa Atasi Anak Pemarah
5 Kelebihan Akupuntur dari Pengobatan Medis
Anjing Terapi Setia Membantu Para Penderita Masalah Mental