Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Kebiasaan Baru Anak Setelah Bersekolah

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi anak tidak konsentrasi saat belajar. shutterstock.com
Ilustrasi anak tidak konsentrasi saat belajar. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anak mempelajari banyak hal di sekolah. Bukan hanya mata pelajaran umum, seperti matematika, sejarah, dan bahasa namun juga mengasah keterampilan, kemandirian, serta kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan teman-temannya.

Aktivitas anak di sekolah berarti membangun rutinitas baru bagi mereka. Misalnya, anak yang semula bangun siang, kini harus bangun pagi karena berangkat sekolah di pagi hari, belum lagi pekerjaan rumah yang memotong waktu bermain mereka. Berikut ini kebiasaan baru yang muncul pada anak yang memasuki dunia sekolah dan cara mengarahkannya seperti dilansir laman Popsugar:

1. Kurang konsentrasi
Ketika guru mengajarkan anak dengan topik yang kurang mereka sukai, maka anak cenderung akan melamun. Jika terus dibiarkan, maka kurang fokus yang berkelanjutan akan menjadi masalah bagi anak di kemudian hari. Untuk meningkatkan konsentrasi anak di dalam maupun luar sekolah, beri mereka aktivitas yang dapat meningkatkan kemampuan mendengar secara aktif dan mengikuti perintah.

2. Jajan sembarangan
Ketika di sekolah anak akan sulit memilih makanan dengan nutrisi yang baik. Makanan kemasan dan makanan yang banyak mengandung gula sering menjadi pilihan. Membawakan bekal makanan saja mungkin tak cukup untuk menghilangkan godaan untuk jajan.

Kendati tetap memberikan uang jajan, sebaiknya Anda memberitahu anak tentang pentingnya makanan bergizi. Anak tentu akan senang bila Anda memberinya kepercayaan untuk memilih membelanjakan uang saku untuk jajan di sekolah atau menabung uang tersebut.

3. Tidak cuci tangan
Anda harus sering mengingatkan agar anak mencuci tangan saat hendak makan, keluar dari kamar mandi, dan setelah bermain. Jelaskan kepada anak pentingnya menjaga kebersihan. Patut dipertimbangkan membekali anak dengan hand sanitizer supaya tidak terlalu sering keluar kelas untuk mencuci tangan.

4. Main gadget
Anak tetap menjaga interaksi dengan teman-temannya di luar sekolah melalui gadget. Bahkan saat di rumah, secara terang-terangan atau bersembunyi mereka tetap ‘lengket’ dengan gadget. Walhasil, momentum bercengkrama di rumah dengan orang tua dan kakak atau adik hilang begitu saja. Sebaiknya Anda membuat aturan dilarang berinteraksi dengan gadget selama di meja makan dan pada waktu tertentu yang telah ditetapkan. Andapun harus mematuhi aturan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Membantah dan bicara kasar
Jika anak berkata dengan suara keras saat bermain dengan teman di sekolah, mungkin itu hal yang biasa. Namun bagaimana jika tindakan ini dilakukan terhadap guru? Tentu tidak pantas. Beri pemahaman kepada anak seperti apa perilaku yang santun dan beri tahu kata-kata apa saja yang tak boleh terucap. Pastikan juga Anda sebagai orang tua menggunakan kosakata yang baik.


6. Tas terlalu berat

Jangan biarkan anak membawa tas berisi perlengkapan sekolah lengkap. Ajarkan mereka untuk mengecek jadwal pelajaran dan cara mengepak peralatan belajar di dalam tas sesuai jadwal. Hindari membawa buku dan perlengkapan yang tidak perlu.

7. Bergosip dan bersikap eksklusif
Adalah hal yang normal bila anak-anak mengobrol dengan temannya. Orang tua perlu memberitahukan anak bahwa tidak baik membicarakan orang lain, apalagi keburukannya. Dari situ, anak mulai pilih-pilih teman dan membuat atau bergabung dalam kelompok sendiri. Dalam hal ini, anak membutuhkan orang tua untuk membimbing mereka tentang bagaimana bersikap terbuka dan berempati kepada orang lain.

8. Semakin manja
Jika anak merasa tugas sekolahnya terlalu berat, dia langsung meminta bantuan orang dewasa di sekitarnya. Apabila orang tua segera memberikan apa saja yang dibutuhkan anak dan melibatkan diri ke dalam tugas mereka, bisa jadi anak semakin manja. Tanpa disadari hal ini membuat anak kurang inisiatif dan selalu bergantung kepada Anda. Beri anak kesempatan untuk menyelesaikan tugas mereka sendiri tanpa campur tangan orang lain.

9. Begadang
Anak tidur larut malam,dengan alasan mengerjakan tugas sekolah. Di saat tidak ada tugas anak telah terbiasa tidur larut. Agar anak tidak selalu tidur larut malam, ajari anak untuk belajar manajemen waktu, membuat jadwal dan daftar apa yang harus dikerjakan.

POPSUGAR | DINA ANDRIANI

Berita lainnya:
Agar Anak Bijak Mengelola Uang Saku
5 Benda Wanita yang Tercipta untuk Pria
10 Benda di Rumah yang Dipercaya Membawa Sial

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.