TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang sedang diet lebih memilih hanya meminum jus buah atau sayuran dan menghindari makanan berat. Supermodel Kate Moss salah satunya. Model asal Inggris ini sering hanya minum jus bila ingin menurunkan berat badan pada hari-hari menjelang sesi foto atau peragaan busana.
Jus memang diklaim baik buat kesehatan dan bisa menyembuhkan penyakit, seperti psoriasis dan asma, selain menurunkan berat badan. Para model, atlet, atau bintang film percaya jus sebagai menu diet mereka.
Jason Vale, yang merupakan master jus—yang dikenal dengan ucapan "ingin menjus dunia", sukses menjual hampir dua juta kopi bukunya sejak awal ia memulai misinya itu dua tahun lalu. Joe Cross, pakar jus lain, menjadi bintang dalam acara realitas "Fat, Sick, & Nearly Dead" yang berkisah tentang upayanya menurunkan berat badan dengan jus.
Menurut dua pria itu, meminum jus telah mengubah hidup mereka menjadi lebih baik dan semua orang bisa mendapatkan manfaat dari jus, seperti kulit berkilau, menambah energi, dan mengecilkan perut. Namun para pakar diet dan kesehatan justru mengingatkan bahaya hanya minum jus sebagai makanan utama. Penyakit seperti migrain, masalah kesuburan, dan kerusakan lever adalah ancaman jangka panjang buat para penggila jus.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan pada 2004, sebuah jus jeruk segar yang langsung diperas dari buahnya mengandung synephrine, zat yang bisa mempersempit aliran darah. Aneka buah jeruk atau sitrus juga bisa mengurangi kadar magnesium, dan efek dari zat ini dapat menyebabkan migrain.
Masalah lain yang mungkin timbul adalah kelelahan luar biasa, iritasi, dan sembelit. Mereka yang ketat menjalani diet jus selama berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan, berisiko mengalami masalah kesehatan pada masa mendatang.
Pada wanita, untuk jangka pendek, masalah yang muncul adalah sakit kepala dan lemas. Untuk jangka panjang, masalah bisa lebih serius, seperti gangguan kesuburan dan metabolisme serta kerusakan lever, begitu penjelasan pakar diet dan obesitas Sioned Quirke dalam tulisan dalam The Hippocratic Post. "Buah dan sayuran mengandung banyak vitamin dan mineral penting, tapi sangat rendah kandungan asam amino, lemak, dan protein," kata Quirke.
PIPIT
Berita lainnya:
Pekerja Kantoran Rentan Terserang 2 Penyakit Ini
Sikap Tepat Saat Anak Curhat Soal Cinta kepada Lawan Jenis
Tak Usah Stres karena Di-PHK, Coba Hal Ini untuk Terus Maju