TEMPO.CO, Jakarta - Mana yang lebih penting saat menurunkan berat badan, mengatur pola makan atau berolahraga? Konon pola makan lebih penting dengan persentase 80/20, 80 persen diet dan 20 persen olahraga.
Menurut para ahli, kunci untuk menurunkan berat badan adalah mengatur keseimbangan energi negatif atau mengasup lebih sedikit kalori dari yang kita bakar. Untuk menguras setiap setengah kilogram, setidaknya kita harus mengalami defisit 3.500 kalori.
“Bila kita mengikuti pola 80/20, 750 kalori dibuang melalui olahraga dan 3.000 lagi lewat pola makan,” kata pakar diet Albert Matheny. Total defisit per pekan adalah 3.750 kalori.
Diet lebih efektif dari latihan fisik karena olahraga butuh banyak kegiatan untuk memangkas 500-700 kalori. Kita setidaknya harus berlari 1,5 kilometer sehari untuk menurunkan setengah kilogram berat badan dalam seminggu. Namun pola 80/20 itu bukan harga mati.
Meski diet dianggap lebih penting, bukan berarti olahraga boleh diabaikan. Mengurangi 500 kalori lewat pola makan memang lebih mudah daripada lewat aktivitas fisik. Kombinasi tetap lebih baik, misalnya mengurangi 250 kalori lewat makanan dan 250 lagi melalui olahraga.
"Kombinasi diet dan berolahraga tetaplah yang terbaik untuk menurunkan berat badan. Olahraga harus mengkombinasikan latihan otot dan latihan kardiovaskular, bukan hanya salah satunya. Dua latihan itu sama-sama membakar kalori dan menggunakan simpanan lemak di tubuh sebagai sumber energi," ujar Matheny di Women's Health.
Metabolisme akan menurun seiring dengan berkurangnya bobot tubuh. Namun, dengan berolahraga, metabolisme itu bisa ditingkatkan lagi.
PIPIT
Berita lainnya:
Pada Usia Berapa Anak Bisa Diajarkan Menggambar?
Cara Sederhana Kembalikan Baju Kisut ke Bentuk Semula
Semakin Tua, Bentuk Wajah Semakin Kotak, Benarkah?