Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tubuh Manusia Modern Semakin Tinggi, Apa Sebabnya?

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi wanita tinggi dan pendek. shutterstock.com
Ilustrasi wanita tinggi dan pendek. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan menyatakan orang-orang yang bertubuh jangkung lebih rentan terkena penyakit degeneratif dan kepadatan tulang yang kurang dibanding mereka yang lebih pendek. Padahal, kenyataan sekarang justru banyak orang yang ingin memiliki tubuh menjulang.

Ada anggapan, mereka yang berpostur tinggi lebih mudah dalam mencari pekerjaan. Banyak pekerjaan yang menuntut tubuh yang cukup tinggi, seperti pramusaji, awak kabin pesawat, peragawati, model, tentara, dan polisi.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa orang-orang sekarang memiliki tubuh yang lebih tinggi dibanding satu abad lalu. Di Inggris, misalnya, penduduknya bertambah tinggi rata-rata 10 sentimeter dibanding generasi seratus tahun sebelumnya.

Hasil penelitian yang dilakukan Imperial College di London, Inggris, menemukan fakta bahwa rata-rata pria Inggris mengalami penambahan tinggi badan dari 168 sentimeter pada 1914 menjadi 180 sentimeter pada 2014. Wanita bahkan mengalami pertambahan tinggi yang lebih pesat, dari rata-rata 152 sentimeter menjadi 167 sentimeter.

Bertambah tingginya manusia modern tentu tak lepas dari kualitas hidup dan gizi makanan yang semakin baik. Dan pertambahan tinggi penduduk di dunia barat lebih baik dibanding mereka di belahan timur.

Menurut data yang dikeluarkan Imperial College, penduduk Belanda tercatat paling tinggi, yakni rata-rata 182,5 sentimeter pada 2014, diikuti Belgia dengan 181,7 sentimeter, dan Estonia dengan 181,6 sentimeter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dulu, faktor tinggi badan banyak dipengaruhi genetik. Bila orang tuanya tinggi, anak yang dilahirkan pun kelak akan bertubuh jangkung. Namun kini, faktor keturunan bukanlah satu-satunya. Gizi, kesehatan, dan perawatan medis anak pada usia dini juga sangat berpengaruh.

"Sistem kesejahteraan sosial di Belanda sangat baik dan kehidupan rata-rata penduduknya hampir sama. Semua orang makan makanan bergizi, nutrisi di masa kecil sangat baik, sistem sosial setara, dan artinya kemiskinan berkurang," ucap Gert Stulp, psikolog evolusi di Universitas Groningen, Belanda.

DAILYMAIL | PIPIT

Berita lainnya:
Pada Usia Berapa Anak Bisa Diajarkan Menggambar?
Mulut Iseng di Malam Hari, Cobalah Pilih Camilan Berikut
Psikolog: Remaja Peniru Seleb Media Sosial Bisa Lebih Vulgar

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

18 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.