Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu, Hindari Cara Memasak yang Berbahaya buat Kesehatan

image-gnews
Ilustrasi microwave. Wisegeek.com
Ilustrasi microwave. Wisegeek.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak diragukan lagi, makanan sehat itu sangat penting. Namun cara memasak ikut mempengaruhi sehat-tidaknya makanan. Beberapa cara memasak tertentu juga bisa merusak kandungan nutrisi dan protein dalam makanan, bahkan berubah menjadi racun.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini cara memasak berbahaya yang harus kita hindari.

1. Merebus lama
Merebus daging selama berjam-jam bukanlah cara memasak yang tepat. Tapi untuk sayuran, kita bisa merebus cukup lama, asal tidak dipanaskan lagi.

2. Dipanggang dengan api kecil
Cara terbaik untuk memanggang daging adalah dengan api setengah besar dan jangan terlalu besar. Cara ini bisa menghindari pembentukan racun dari daging yang gosong.

3. Dimasak perlahan
Memasak dengan perlahan memang bisa mengeluarkan rasa dari makanan, tapi di sisi lain juga berefek kurang baik. Memasak makanan dengan perlahan dan lama justru akan merusak kolagen pada makanan. Bila ingin merebus makanan, cara terbaik adalah dengan memasang tutup panci dan tambahkan bermacam-macam bumbu bila ingin merebusnya untuk waktu yang cukup lama.

4. Dipanggang
Memasak daging dan sayuran dengan cara dipanggang memang membuat makanan tersebut lebih enak, tapi juga memiliki efek samping. Ketika lemak menyentuh arang, lemak tersebut bisa membentuk zat-zat yang bisa menyebabkan kanker dan peradangan. Selain itu, saus barbecue juga mengandung gula dan pelezat yang bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) ketika dipanaskan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Dicelupkan ke minyak goreng
Menggoreng makanan dengan mencelupkan ke dalam minyak panas adalah salah satu cara terburuk karena akan menenggelamkan makanan ke dalam lemak-lemak teroksidasi dan gula hasil proses. Temperatur tinggi yang digunakan saat menggoreng juga menimbulkan zat-zat beracun yang bisa meningkatkan risiko kanker.

6. Menggunakan microwave
Makanan yang dipanaskan dengan oven microwave sangat berbahaya untuk dikonsumsi. Menurut sebuah penelitian, microwave menyebabkan perubahan kadar kolesterol HDL dan LDL serta sel darah putih. Oven microwave juga mengalirkan gelombang elektromagnetik yang sangat tinggi ke seluruh ruangan.

INDIATIMES | PIPIT

Berita lainnya:
Tanda Si Dia Menyesal Berpisah darimu
8 Titik Tubuh yang Wajib Disemprot Parfum
7 Kebiasaan yang Membuat Mental Makin Terpuruk


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.