Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Redam Rasa Cemas Anak Saat Akan Berpisah dari Anda

image-gnews
Ilustrasi ibu dan anak. AP/Mark Baker
Ilustrasi ibu dan anak. AP/Mark Baker
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap ibu pasti pernah 'ditangisi' oleh anak mereka. Padahal, ibu hanya pergi sekejap, misalnya masuk ke kamar mandi. Lebih parah lagi, hampir semua ibu pernah 'ditemani' si kecil saat sedang di kamar mandi. Rasanya susah sekali berpisah dengan si kecil meski sebentar saja.

Menurut para ahli tumbuh kembang anak, kecemasan berlebihan akan perpisahan atau dikenal dengan istilah separation anxiety merupakan fase normal dalam perkembangan balita. Kecemasan ini biasanya muncul saat bayi berusia 4 hingga 9 bulan, saat mereka mulai bisa membedakan objek benda.

Pada fase ini, bayi mulai menyadari keberadaan orang tua dan mengerti tentang keberadaan objek di sekitar mereka. Namun bayi dan balita belum mengerti soal konsep waktu. Ketika mereka menyadari Anda menghilang, yang mereka tahu Anda tidak ada di sekitar mereka dan ini waktunya menangis, menjerit, dan berteriak mencari Anda.

Perilaku tersebut biasanya terus berlanjut hingga anak berusia 3 tahun. Ketika anak mulai mengenal konsep kegiatan dan waktu, umumnya perlahan-lahan kecemasan ini menurun dan menghilang.

Kebanyakan, rasa cemas karena berpisah dengan anak juga dialami para ibu. Bahkan ketika sang anak sudah lupa dan kembali ceria, dalam perjalanan menuju kantor misalnya, ibu masih saja galau, cemas, dan merasa bersalah karena telah meninggalkan si kecil.

Untuk mengatasinya, ketahuilah beberapa kiat untuk meredam kecemasan Anda dan si kecil ketika harus berpisah sejenak:

Lakukan ritual perpisahan secara konsisten

Berikan kecupan, salaman, dan berpamitan ketika akan meninggalkan anak meski hanya sekejap. Lakukan dengan cepat karena rasa nyaman ketika bersama Anda akan mengubah pikiran anak, sehingga ia kembali tidak rela ditinggalkan.

Pastikan Anda akan kembali, tetapi jangan berbohong

Jangan katakan Anda akan pergi sebentar, padahal akan meninggalkan berjam-jam. Karena anak belum mengerti konsep jam, gunakan penunjuk waktu yang mereka kenal. Misalnya, “Mama akan pulang setelah kamu mandi sore".

Jangan meninggalkan anak diam-diam

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka akan merasa dikhianati dan ini menambah kecemasan mereka. Seperti yang kami alami, mendapat telepon dari rumah, mendengar si kecil menangis meraung-raung. Penyebabnya sepele, orangtua berangkat kerja tanpa bersalaman dengan si kecil.

Anak ditemani oleh orang yang dikenalnya

Salah satu penyebab anak sulit ditinggalkan adalah mereka tidak nyaman dengan orang lain dan lingkungan yang tidak dikenal baik. Untuk mengatasinya, Anda harus memastikan ketika ditinggalkan, anak berada di lingkungan yang dikenalnya dan bersama orang yang dikenalnya baik.

Bergonta-ganti pengasuh atau menitipkan anak di rumah orang lain biasanya membuat anak semakin enggan berpisah dengan orang tua.

Alihkan perhatian anak dengan mainan

Ada suatu masa orangtua harus membeli mainan tertentu setiap akan berangkat ke kantor, sebagai syarat agar si kecil aman ditinggal pergi. Anak usia 2-3 tahun biasanya mulai punya ketertarikan terhadap satu hal. Anda bisa menggunakan hal yang paling disukainya sebagai iming-iming untuk menenangkan mereka.

Dibutuhkan kesabaran ekstra dan pikiran yang terbuka untuk mengatasi masalah ini. Jika tidak, kemungkinan Anda akan mengalami stres bahkan bisa memancing tindak kekerasan pada anak. Yakini masa-masa ini pasti akan berakhir.

Terkadang, si kecil harus jadi pemenangnya. Saat semua cara tidak ampuh, tak mengapa, misalnya bagi ibu bekerja, mengalah dan cuti kerja satu hari. Namun, upayakan untuk terus memberi pengertian kepada anak agar tidak cemas berlebih ketika Anda meninggalkannya. Gunakan waktu santai atau saat sebelum tidur untuk memberikan sugesti ini kepada anak.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Tip Menghadapi Anak Pemalu
Tiru Cara Jessica Alba Memilih Celana Jins
Tip Mengusir Kantuk di Kantor

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.