Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2 Hal yang Terjadi pada Tulang Saat Duduk Menonton Televisi

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com
Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan biarkan anak-anak kecanduan menonton televisi karena akan berdampak pada kurangnya masa tulang ketika mereka dewasa. Membiarkan anak-anak menonton televisi dalam tempo lama berarti juga membiarkan mereka rentan terkena osteoporosis dan patah tulang di masa datang.

Dr. Sebastien Chastin dari Universitas Kaledonia Glasgow di Skotlandia mengatakan hanya duduk dan menonton televisi mengakibatkan dua hal. Yang pertama, anak menjadi tidak aktif, padahal aktivitas fisik banyak manfaatnya. Yang kedua, hanya duduk berlama-lama juga akan memicu respon fisiologis yang mengubah keseimbangan kimiawi tubuh yang membuat tulang rapuh.

"Beberapa penelitian selama bertahun-tahun sudah menunjukkan kaitan antara lamanya waktu duduk dengan kesehatan tulang," kata Chastin seperti dilansir Foxnews. "Kesehatan tulang yang buruk akan menyebabkan osteoporosis dan telah menyerang lebih dari 200 juta wanita di seluruh dunia."

Puncak perkembangan otot terjadi sampai usia 20 tahun. Menurut seorang peneliti, Natalie Pearson dari Universitas Loughborough di Inggris, yang menjadi biang keladi dari masalah tulang itu adalah proses duduk yang lama ketika anak menonton televisi. Penelitian sudah dilakukan sejak 15 tahun lalu.

Di Australia, penelitian melibatkan lebih dari 1.000 anak dan seberapa lama mereka menonton televisi pada usia 5, 8, 10, 14, 17, dan 20. Mereka kemudian dibagi lagi menjadi tiga kelompok.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasilnya, sebanyak 20 persen anak menonton televisi kurang dari 14 jam per minggu. Lebih dari 40 persen menonton televisi 14 jam atau lebih dalam seminggu dan masuk dalam kelompok keranjingan. Sebanyak 35 persen lain teridentifikasi menambah jumlah jam menontonnya beberapa tahun belakangan.

Saat berusia 20 tahun, para peserta itu menjalani tes sinar X untuk mengetahui kadar mineral dalam tulang mereka. Para peneliti mengukur tinggi, masa tubuh, aktivitas fisik, asupan kalsium, kadar vitamin D, dan apakah mereka merokok atau minum alkohol. Hasilnya, mereka yang hobi menonton televisi ketika kecil sampai remaja memiliki kadar mineral yang lebih sedikit dibanding anak-anak yang lebih jarang menonton televisi.

PIPIT

Berita lainnya:
Pria Akan Merasa Malu jika...
Tip Aman Main Pokemon Go Saat Bekerja
Ayo Selektif Memilih Tontonan untuk Anak

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.