Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menulis Cerita Anak-anak, Gampang-gampang Susah

image-gnews
Foto ilustrasi anak membaca buku
Foto ilustrasi anak membaca buku
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Buku cerita bergambar dapat mengajak para bocah membatasi waktu bermain gadget serta menonton televisi. Jadi tidak ada salahnya bila, membaca bisa menjadi alternatif hiburan sekaligus bahan pelajaran untuk anak.

Tidak mudah membuat sebuah buku anak. Selain harus kaya pesan moral dan pelajaran hidup, buku anak wajib mematuhi patron yang tidak dimiliki buku orang dewasa. Tidak boleh terjebak pada satu justifikasi saja.

Murti Bunanta, Ketua Kelompok Pencinta Bacaan Anak, mengatakan menulis buku cerita anak memang susah-susah gampang. "Banyak batasan, tapi wajib mengembangkan cerita se-kreatif mungkin agar anak tertarik," ujar dia, dalam diskusi buku anak di Prawirotaman, Yogyakarta, pekan lalu.

Kolektor lebih dari 30 ribu buku cerita anak dari 37 negara tersebut mengatakan harus memiliki pertimbangan moral, pantang menjustifikasi, tidak vulgar, dan yakin bahwa cerita yang ada dapat memberi suatu sudut pandang kepada pembacanya.

"Sebab, dalam buku anak, misi yang dibawa bukan hanya pesan moral, tapi juga pengenalan terhadap suatu masalah dan cara mengatasinya," ujar Murti. Hal lain yang tidak kalah penting adalah menempatkan diri dalam sudut pandang anak, bukan orang dewasa.

Murti mencontohkan, topik lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) yang sedang ramai dibicarakan belakangan. Menurut dia, penulis sebaiknya menghindari penamaan tokoh karena budaya Indonesia mengaitkan gender dengan aktivitas tertentu. Misalnya, anak laki-laki bermain sepak bola dan perempuan masak-masakan.

"Jadi, ketimbang menulis 'Tono lebih suka bermain masak-masakan dengan Wati', lebih baik menggantinya dengan 'aku'," katanya. Menghindari penamaan pada contoh tersebut juga membuat anak terhindar dari persepsi bahwa setiap "Tono" adalah laki-laki yang keperempuan-perempuanan.

Jika sudah memahami rambu-rambu tersebut, Murti menambahkan, baru kita menentukan genre cerita. Kebanyakan buku anak adalah fiksi dan fantasi, meski ada juga yang kisah nyata. Namun doktor sastra Universitas Indonesia dengan disertasi buku anak ini mengatakan banyak pengarang yang mengaburkan batas antara fiksi dan fantasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fiksi merupakan kisah khayalan yang masih berada di seputar kehidupan manusia, sedangkan fantasi menggambarkan kehidupan di luar manusia, seperti fabel. Keduanya dapat menambah pengetahuan sekaligus menjadi rekreasi bagi anak. "Sehingga anak tidak lagi menganggap membaca sebagai hal membosankan," katanya.

Supaya cerita yang dibuat semakin asoy, pengarang sedapat mungkin menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana. "Jangan yang njelimet, seperti bullying. Di kamus ada padanannya, dirundung. Kalau bisa disederhanakan dan dijelaskan lagi," ujar Murti. "Memang susah."

Secara pribadi, Murti lebih memilih buku anak yang tipis. Buku-buku terbitan Kelompok Pencinta Bacaan Anak rata-rata terdiri atas 40 halaman. Tujuannya, menghindari kejenuhan. "Perlu ditambah ilustrasi supaya lebih menarik," katanya.

Geliat buku cerita anak membuat Tri Budi Astutik, 21 tahun, kepincut menjadi penulis. Pengagum Clara Ng dan Andrea Hirata itu bela-belain meliburkan diri dari kuliahnya di Universitas Budi Luhur, Jakarta Selatan, untuk mengikuti diskusi di Yogyakarta tersebut. "Saya perlu tahu apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi penulis buku anak," ujarnya.

Ditemui secara terpisah di Jakarta, Fadjriah Nurdiasih, 27 tahun, kebingungan soal batasan cerita, kata, dan kalimat yang boleh dipakai dalam buku anak. Ia membutuhkan rambu-rambu tersebut untuk membuat cerita anak berdasarkan kisah rakyat. "Cerita rakyat itu bagus sekali dan sangat mendidik," kata editor bahasa di perusahaan penerbitan itu.

CHETA NILAWATY

Baca juga :
Ini Langkah Agar Karir dan Keluarga Seimbang
Obat Tidur Bisa Berakibat Fatal pada Bayi
Kebiasaan Makan Orang Tua Pengaruhi Kesehatan Anak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

18 jam lalu

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

5 hari lalu

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

8 hari lalu

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.


Seri Parenting: Deretan Kiat Mengajari Anak Batasan Fisik dengan Orang Lain

22 Juli 2023

Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com
Seri Parenting: Deretan Kiat Mengajari Anak Batasan Fisik dengan Orang Lain

Saat tumbuh dari bayi hingga balita, orang tua perlu mulai mengajari anak cara menetapkan batasan fisik dengan orang lain maka ilmu parenting perlu.


Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

21 Juli 2023

Ilustrasi keluarga. Freepik.com
Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

Good Doctor bekerja sama dengan Jakarta Escape Citypark gelar seminar parenting mengenai pola hidup sehat pada perayaan Hari Anak Nasional 2023.


Mengenal Gentle Parenting dan Manfaatnya

12 Juni 2023

Ilustrasi ayah dan anak. Shutterstock.com
Mengenal Gentle Parenting dan Manfaatnya

Gaya pengasuhan gentle parenting mendorong kerjasama keluarga supaya anak-anak mampu mengungkapkan perasaan mereka.


Gaya Parenting: Hal-hal Penting Diajarkan ke Anak yang Memasuki Usia 1 Tahun

20 April 2023

Ilustrasi pesta ulang tahun anak. huffpost.com
Gaya Parenting: Hal-hal Penting Diajarkan ke Anak yang Memasuki Usia 1 Tahun

Sebagai orang tua, gaya parenting dengan beberapa aktivitas sederhana dapat membantu Anda mendorong pertumbuhan dan perkembangan mereka.


Seri Parenting: Cara Mendidik Anak Sensitif Menjadi Disiplin

11 April 2023

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Seri Parenting: Cara Mendidik Anak Sensitif Menjadi Disiplin

Mendidik anak bukanlah sebuah hal yang mudah, terutama anak sensitif sehingga perlu perhatian khusus agar sang anak tetap disiplin. Lantas, caranya?