TEMPO.CO, Jakarta - Melia Vanda memutuskan terjun ke ranah bisnis setelah menyelesaikan kuliahnya pada 2012. Dunia kuliner menjadi pilihannya karena ia menyukai bidang tersebut serta mendapat dukungan dari keluarga. Namun, siapa menyangka jika latar belakang pendidikan serta panggilan jiwanya adalah sebagai guru piano.
“Saya sebenarnya memiliki background untuk menjadi guru piano. Jadi jiwa saya ini sebenarnya adalah guru. Namun, di bisnis kuliner ini jiwa guru saya sangat bisa diterapkan karena berhubungan dengan banyak orang. mulai dari bagaimana membuat sistem, bagaimana mengajari karyawan yang baru saja lulus sekolah dan bagaimana menghadapi customer. Di situlah jiwa guru saya muncul dan sangat berguna dalam bisnis ini,” kata Melia bercerita.
Melia mengawali bisnisnya dengan membuka Dragon Express yang merupakan restoran cepat saji bertempat di Depok. Tapi beberapa bulan berjalan, ternyata konsep yang Melia miliki tidak sesuai dengan kondisi pasar. "Akhirnya Dragon Express saya ganti dan saya beri nama resto yang baru dengan konsep yang baru pula yaitu Dino Steak dan Pasta,” cerita wanita berusia 29 tahun ini.
Dari kesalahan sebelumnya, ia benar-benar belajar untuk melihat kebutuhan dan keinginan pasar. Melia pun memberanikan diri mengembangkan bisnis kulinernya dengan membuka satu restoran steak berkonsep yang berbeda dari Dino Steak dan Pasta. Dengan investasi awal senilai Rp 3 – 4 miliar, ia membangun restoran barunya di daerah Pesanggrahan, Jakarta Barat dengan nama Willie Brothers Steakhouse.
Willie Brothers Stekhouse milik ibu dari seorang anak ini tidak hanya fokus pada penyediaan menu steak dan makanan western saja. Meskipun dia melihat tren pasar, tapi faktanya makanan Barat belum menjadi makanan sehari-hari bagi masyarakat Indonesia, dan biasanya hanya dijadikan sebagai schedule hangout. Oleh karena itu, dia memasukkan menu makanan Asia guna menjangkau lebih banyak kalangan.
“Antusias konsumen cukup bagus. Kami awal buka Willie Brothers Steakhouse pada 14 April 2016. Dan di minggu pertama kami sudah lumayan full. Kapasitas restoran ini 150, saat full house bisa mencapai 200-250 pengunjung dalam waktu sehari,” katanya.
Ke depannya, dia memasang taget dapat balik modal dalam 2-3 tahun. Sedangkan untuk target tahun ini, dia menargetkan bisa memperoleh nilai 3 hingga 4 kali dari investasi yang dilakukan. “Semoga tahun ini bisa di atas Rp10 miliar. Caranya, melakukan breakdown yang jelas untuk marketing. Semakin rinci planning yang kita buat, maka akan semakin baik juga kita untuk mencapai tujuanke depannya,” ujarnya mengakhiri perbincangan.
Berita lainnya:
Peringatan Buat Ibu Hamil, Lupakan Makanan Berikut Demi Bayi
Arsik, Sajian Ikan Mas Tapanuli yang Asik
Jerawat Datang dan Datang Lagi, Ini 9 Penyebabnya