Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tip Mengatasi Body Image Pada usia Praremaja

image-gnews
Ilustrasi. torontosun.com
Ilustrasi. torontosun.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Suatu ketika Adriana, yang berusia 12 tahun dan baru menginjak kelas VII, pulang ke rumah sambil menangis dan langsung mengunci diri di kamar. Orang tuanya tampak bingung dengan perilaku putrinya yang biasanya ceria itu.

Setelah emosi si gadis mulai reda, dia menceritakan kepada ibunya bahwa di sekolah dia terus-menerus diejek oleh teman-teman sekelasnya karena tubuhnya yang sangat kurus dan pendek. Padahal, dia tidak sakit-sakitan. “Aku dipanggil ‘dada rata’,” tangisnya.

Ibunya memahami bahwa Adriana mulai menginjak masa-masa praremaja dan mulai menaruh perhatian lebih pada penampilannya. Apalagi, usia 10-12 tahun adalah masa-masa anak-anak mulai intens berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Jika di rumah kedua orang tua Adriana memandang biasa atau bisa menerima bentuk tubuh putrinya apa adanya, belum tentu orang-orang di luar lingkungan keluarga memiliki pandangan yang sama tentang tubuh gadis tersebut.

Apa yang terjadi pada Adriana mungkin juga terjadi pada banyak anak usia praremaja di Indonesia. Isu body image menjadi topik hangat yang banyak dihadapi oleh para orang tua yang memiliki anak pada usia praremaja.

Anak-anak yang baru mulai memasuki masa pubertas atau praremaja biasanya mulai banyak bergaul dengan teman-teman di sekolah dan orang lain di luar lingkungan keluarga. Pada masa-masa itulah cara pandangnya terhadap kehidupan bermasyarakat mulai terbentuk.

Lebih lanjut, cara pandang tersebut sangat dipengaruhi oleh citra dan rasa percaya diri. Itulah mengapa, penampilan fisik—seperti bentuk tubuh, warna kulit, dan tinggi badan—menjadi begitu penting bagi anak praremaja untuk bisa diterima oleh lingkungannya.

Psikolog remaja dan keluarga Sutji Sosrowardojo menjelaskan body image merupakan cara pandang seseorang terhadap tubuhnya. Termasuk apa yang diarasakan tentang bentuk dan ukuran tubuhnya, serta bagaimana dia membawakan dirinya.

Body image ini terbentuk dari kenangan seseorang, pandangan dan asumsi masyarakat, serta sangat dipengaruhi oleh bagaimana orang lain—seperti keluarga, peer group, dan media—menilai dirinya,” jelasnya di sela-sela sebuah diskusi oleh FrieslandCampina di Jakarta.

Selain itu, kata Sutji, penampilan fisik dan presepsi anak pada usia praremaja terhadap bentuk tubuh mereka ternyata juga banyak dipengaruhi oleh bagaimana orang tua mereka menilai diri anaknya dan bentuk tubuhnya.

“Orang tua adalah panutan (role model). Anak-anak akan meyakini apa yang dipercayai orang tuanya. Orang tua yang kerap menilai dirinya dan orang lain dari bentuk dan ukuran tubuhnya, akan membentuk presepsi anak-anak tentang body image yang keliru.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebenarnya, isu body image pada anak sangat berkaitan dengan perubahan fisik mereka dari periode anak ke remaja. Periode anak ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan, sedangkan remaja ditandai dengan pertumbuhan organ seksual sekunder dan reproduksi.

Nah, masa-masa peralihan dari anak-anak menuju remaja itu dikenal dengan istilah pubertas. Setiap individu pasti mengalami sekuen pubertas yang sama. Namun, perubahan bentuk tubuh dan kematangan seksual tidak selalu sejalan dengan kematangan psikososial anak.

Menurut dokter spesialis anak dan pediatri sosial Bernie Endyarni Medise, ketidakselarasan itulah yang seringkali menjadi penyebab masalah body imageyang keliru pada seorang anak yang mulai beranjak remaja.

“Keberadaan orang tua dalam mendampingi anak-anak selama masa pubertas sangatlah penting. Ortu dapat membantu anak memahami perubahan fisik yang terjadi pada dirinya dan mengikis body image yang negatif dengan menekankan pada pentingnya tubuh yang proporsional,” tuturnya.

Bernie menjelaskan asupan gizi yang seimbang dengan membiasakan anak memilih makanan yang sehat dan bergizi, serta minum susu, akan membantu menyiapkan energi yang dibutuhkan anak untuk belajar dan beraktivitas.

“Kepedulian orang tua menekankan gaya hidup yang aktif dan sehat pada anak termasuk cukup istirahat, berperan besar dalam membentuk generasi penerus bangsa yang sehat, kuat, dan berkualitas,” lanjutnya.

Mulai maraknya isu body image di kalangan anak usia praremaja Indonesia belakangan ini turut mendorong munculnya gerakan-gerakan untuk meningkatkan gaya hidup aktif dan sehat pada anak-anak.

Solusi mengatasi isu body image harus dimulai pada mengubah kebiasaan keluarga untuk memenuhi asupan gizi anak-anak agar mereka dapat menempuh pertumbuhan yang lebih berkualitas, dan memiliki berat badan dan bentuk tubuh normal.

BISNIS

Berita lainnya:

Melindungi Anak dari Ancaman di Balik Pokemon Go


Pasangan Lakukan Kekerasan? Ini yang Harus Anda Lakukan


Alasan Wanita Karier Rentan Alami Gangguan Fertilitas


Cara Membedakan Tas Asli dan Palsu

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

49 hari lalu

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

49 hari lalu

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.