TEMPO.CO, Jakarta - Matahari yang condong ke ufuk barat mulai membentuk lembayung senja. Cahayanya mengubah cakrawala menjadi merah. Sebuah momen indah yang mungkin jarang ditemui di sudut langit Jakarta.
Tanpa ada yang mengomando, puluhan pengunjung Cloud Lounge & Dining Room langsung mengabadikan momen matahari tenggelam. Suasana yang tadinya senyap mendadak riuh. Kesempatan ber-selfie dengan latar belakang lembayung senja pun tak dilewatkan.
Bertempat di lantai 49 Gedung The Plaza Office Tower, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, lounge yang berada di luar ruangan itu menawarkan sensasi pemandangan langit dari sudut yang berbeda. Setelah matahari tenggelam, yang tersisa hanya hamparan langit pekat dan lampu-lampu gedung perkantoran yang mulai berpendar. Lampu-lampu rumah dan kendaraan yang berlalu-lalang di bawahnya tampak seperti kunang-kunang.
Pemandangan indah Kota Jakarta, dipadu interior yang elegan, membuat nyaman para pengunjungnya dan jauh dari hiruk-pikuk kemacetan. Kebanyakan meja di lounge luar ruangan didominasi sofa memanjang. Namun ada pilihan untuk duduk-duduk di dekat flaming bar. Setiap sore menjelang malam, ada api yang berkobar di bagian atap bar.
Cloud juga menawarkan pengalaman berbeda bagi pengunjung. Di salah satu sudut luar, ada ruangan vodka. “Ruangan ini memiliki suhu -2 derajat Celcius,” ujar Paulo Alvero, General Manager Cloud Lounge & Dining Room. Di ruangan ini, menurut pria asal Filipina itu, pengunjung mendapat pengalaman berbeda untuk menikmati Grey Goose Vodka, salah satu vodka terbaik di dunia. Untuk memasuki ruangan tersebut, pihak manajemen menyediakan jaket penahan dingin.
Selain di luar ruangan, Cloud menyediakan lounge dalam ruangan. Desain interior pun terkesan elegan. Langit-langitnya menggunakan unsur kayu, sedangkan ornamen dinding ruangan yang disapu warna keemasan menimbulkan kesan mewah. Sama seperti lounge di luar, di dalam terdapat sebuah bar. Di sudut ruangan ada sebuah dining room. “Ruangan ini memang sengaja kami hadirkan untuk pengunjung yang ingin menikmati makan malam,” tutur Paulo.
Bagaimana dengan sajian kulinernya? Cloud Lounge & Dining Room menyediakan hidangan Chocolate Lava Cake. Hidangan ini berupa kue cokelat dengan taburan gula halus dan es krim cokelat di atasnya. Saat kue dipotong, lelehan cokelat panas mengalir seperti lava yang mencair.
Saat dicicipi, rasa cokelatnya benar-benar menggoda. Es krim dengan cokelat asal Belgia pun tak kalah menggiurkan. Hidangan seharga Rp 55 ribu ini memberi sensasi panas-dingin dalam waktu bersamaan. Sebaiknya Chocolate Lava Cake langsung disantap ketika dihidangkan.
Untuk menu utama, tersedia Beef Tataky with Vegetables and Achimichurri Sauce. Sajian dengan nama yang cukup rumit ini menyajikan berbagai jenis sayuran, seperti asparagus, tomat ceri, jamur, kentang kecil, dan diapit potongan daging sapi sirloin yang sudah diiris. Tumpukan potongan kentang goreng tersaji di sudut piring. Semua tertata rapi.
Pada gigitan pertama, daging sapi dengan tingkat kematangan yang tepat terasa amat empuk dan kaya rempah. Tak ada yang mengecewakan untuk hidangan Rp 260 ribu ini. Achimichurri Sauce asal Argentina itu benar-benar melengkapi kesempurnaan Beef Tataky with Vegetables and Achimichurri Sauce.
Namun, belum lengkap tanpa minuman. Saatnya menuntaskan hari yang penat bersama racikan signature para bartender Cloud. Cocktail andalannya adalah Purple Widow dan Tiramisu. Purple Widow berupa perpaduan antara vodka, blueberry syrup, cranberry juice, dan pecahan es batu. Daun basil di bibir gelas menjadi penghias. Lengkaplah minuman Rp 150 ribu ini. Rasanya menyegarkan.
Tiramisu tampil mempesona. Penyajian minuman Rp 130 ribu ini terbilang unik. Potongan es batu tidak dicampur ke dalam minuman, tapi diletakkan terpisah di gelas yang berada di bawahnya. Bubuk cokelat dan krim mengambang di atas campuran rum, irish liquer, coffee liquer, dan noisette syrup.
TRAVELOUNGE
Berita lainnya:
Susah Diet Vegetarian? Coba Diet Flexitarian
Tip Sederhana Melindungi Diri dari Penyakit Menular
Pertolongan Pertama untuk Orang yang Terkena Stroke