TEMPO.CO, Jakarta - Selama lebih dari empat dekade, kolesterol masuk daftar nutrisi “nakal” yang buruk bagi kesehatan. Tenaga medis dan badan kesehatan resmi tak pernah bosan mengingatkan bahaya mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi bagi jantung.
Namun tahukah Anda jika Departemen Pertanian Amerika Serikat telah mengeluarkan kolesterol dari daftar bad boy? Mereka menyatakan telur, produk olahan susu kaya lemak, kacang-kacangan, minyak kelapa, dan daging sudah dikeluarkan dari daftar nutrisi berbahaya. Produk makanan tinggi kolesterol ini secara resmi sudah masuk daftar pangan "aman”.
Departemen ini bertugas memperbarui pedoman kewaspadaan bahan pangan setiap tahun. Pada 2015, seperti ditulis UK Style, mereka menemukan tidak ada korelasi serius antara konsumsi makanan berkolesterol tinggi dan serangan jantung. Asupan maksimal kolesterol per hari 300 miligram juga tak lagi direkomendasikan.
Perkumpulan ahli jantung Amerika AHA/ACC juga mengatakan tak ada korelasi antara kadar kolesterol dalam darah dan angka serangan jantung dan stroke. Sebagai gantinya, Dietary Guidelines for Americans (pedoman kewaspadaan pangan untuk warga Amerika) atau DGAC akan memberikan peringatan untuk konsumsi bahan pangan tinggi gula.
Ahli jantung Dr Steven Nielsen mengatakan ini adalah keputusan tepat. "Selama ini pedoman diet kita ada di jalan salah dan itu sudah berjalan berpuluh tahun," katanya. Ia memperkirakan kolesterol di dalam darah kita yang berasal dari asupan pangan hanya 20 persen, sisanya diproduksi oleh hati karena dibutuhkan oleh tubuh.
Sederhananya, jika kita membatasi konsumsi mentega, jeroan, dan telur, tubuh kita akan meningkatkan produksi kolesterolnya. Hasilnya, tetap saja kolesterol dalam darah tinggi meskipun mengkonsumsi obat penurun kolesterol.
Studi yang dilakukan di University of South Florida juga menunjukkan hal yang sama. Seperti ditulis oleh NHS UK, penelitian serupa juga diadakan di Japan Institute of Pharmacovigilance, Jepang. Hasilnya menunjukkan tidak ada korelasi antara kolesterol dan serangan jantung.
Bagaimana menurut Anda?
UK Style | NHS.UK | DINI PRAMITA