Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Awal Mula Dodol Betawi dan Nilai Gotong-royong

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Pekerja mengemas Dodol Betawi dalam keranjang di Jalan Batu Ampar I, Kramat Jati , Jakarta, Jumat 26 Juni 2015. TEMPO/Subekti.
Pekerja mengemas Dodol Betawi dalam keranjang di Jalan Batu Ampar I, Kramat Jati , Jakarta, Jumat 26 Juni 2015. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wangi legit semerbak di Kemuning, daerah sekitar Kompleks Badan Intelijen Negara, Kalibata, Jakarta Selatan. Jika penasaran, ikuti saja aromanya yang akan membawa langkah kaki ke Jalan Angsana atau populer dengan nama Kampung Dodol.

Dalam sekejap, mata akan disuguhi pemandangan tumpukan kayu bakar hampir di setiap sudut rumah-rumah. Wajar rasanya jika kampung ini diberi julukan kampung dodol, karena tiap rumah seolah berlomba menghasilkan dodol terbaik.

Di sebuah rumah yang berada di Jalan Angsana 1, milik Wan Mimin, seorang perempuan berusia 60 tahun bernama Aminah mengatakan dia adalah generasi ketiga yang menjalankan usaha keluarga ini. Meski sudah generasi ketiga, Aminah mengklaim cita rasanya tak berubah karena masih mempertahankan resep dan cara pengolahan sesuai dengan tradisi.

Konon, di rumah inilah dodol terbaik berasal. Saking populernya, rumah ini kerap menjadi lokasi syuting sinetron atau film televisi (FTV) yang pokok ceritanya soal dodol. Menurut Aminah, dodol Betawi tak hanya soal legitnya campuran beras ketan, santan, dan gula merah. “Orang Betawi enggak bisa dipisahkan sama dodol, makanan wajib Lebaran atau perayaan lain,” kata dia. Karena itu, dodol Betawi racikannya laris-manis saat Ramadan dan Lebaran seperti sekarang.

Aminah menceritakan, dodol bagi orang Betawi bermakna gotong-royong, kebersamaan, dan kekeluargaan. Makna tersebut, kata Aminah, tersirat dalam proses pembuatannya. “Dari ngaduk bahan sampai beli bahannya bisa mempererat hubungan kekeluargaan,” katanya.

Aminah bertutur, dulu keluarga-keluarga Betawi yang tinggal berdekatan membeli seluruh bahan dengan cara patungan, bisa juga dengan saling melengkapi. “Misalnya keluarga ini beli kelapanya, keluarga satunya lagi beli gulanya, begitu terus sampai lengkap bahannya, baru diolah,” ucapnya.

Seluruh bahan disiapkan oleh para perempuan, sedangkan pengadukan adonan dikerjakan bersama-sama oleh para pria. “Satu kuali besar—diameter 1,5 meter—diaduk oleh 8–10 pria karena adonannya alot,” katanya. Sementara menunggu adonan matang, para perempuan menyiapkan camilan, makanan berat, dan minuman.

Jika sudah matang, para perempuan akan membagi adonan tersebut. “Sesuai sama banyaknya yang dia kasih, istilahnya duit dodol,” kata perempuan yang punya 40 pekerja ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Aminah, dahulu dodol adalah penganan mewah. Saat ini, menyantap dodol Betawi tak perlu lagi urunan karena ada perajinnya seperti Aminah. Pengusaha ini memiliki 15 tungku yang selalu menyala bergantian pagi dan sore hari. Satu kuali bisa menghasilkan sekitar 20 besek dodol. Dalam sehari, Aminah bisa membuat sekitar 30 kuali dodol, yang berarti 600 besek dodol.

Ratusan besek tersebut langsung ludes terjual di hari yang sama. “Kadang yang suka datang mendadak tanpa pesan sebelumnya kehabisan, kalah dari yang sudah pesan jauh-jauh hari,” kata dia. Aminah menjual dodolnya dengan harga Rp 55–65 ribu per besek.

Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia, Hardinsyah, mengatakan dodol merupakan makanan kaya karbohidrat dan gula. Meskipun diaduk selama tujuh jam, ujarnya, kandungan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineralnya tak akan rusak. “Karena masaknya menggunakan kayu, panasnya tak melebihi 120 derajat Celsius,” ucapnya.

Kandungan gizi per 100 gram dodol
Energi: 395 kilokalori
Karbohidrat: 81 gram
Lemak: 6,7 gram
Protein: 3 gram

DINI PRAMITA

Berita lainnya:
Kurma, Buah Awet yang Kaya Nutrisi
Etika Jatuh Cinta kepada Mantan Pacar Teman
Pakaian dan Aksesori yang Wajib Dibawa Saat Mudik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wajah Baru Pusat Kuliner Legendaris Akau Potong Lembu Tanjungpinang

23 jam lalu

Penampakan suasana warna warni kawasan pusat kuliner legendaris Akau Potong Lembu, Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Foto Humas Pemprov Kepri
Wajah Baru Pusat Kuliner Legendaris Akau Potong Lembu Tanjungpinang

Bagaimana wajah baru pusat kuliner legendaris Akau Potong Lembu di Tanjungpinang usai direvitalisasi?


Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

1 hari lalu

Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Pablo Merchn Montes
Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

Berikut ini beberapa tips untuk yang ingin mengajak anak-anak bersantap di restoran mewah saat bepergian


Rekomendasi Kuliner Khas Medan, dari Soto hingga Mi Gomak

2 hari lalu

Soto dengan potongan daging sapi dan kuah bersantan di RM Sinar Pagi, Medan. Tempo/Dhemas Reviyanto
Rekomendasi Kuliner Khas Medan, dari Soto hingga Mi Gomak

Kuliner Medan dipengaruhi oleh banyak budaya, mulai dari Cina, India, Melayu, Batak, Minang, dan Jawa.


Ingin Nikmati Kuliner Nusantara yang Khas? Coba 5 Restoran Ini

2 hari lalu

Salah satu sudut di Resto Sumber Asli. (TEMPO/Yayuk)
Ingin Nikmati Kuliner Nusantara yang Khas? Coba 5 Restoran Ini

Berikut rekomendasi lima restoran khas kuliner Nusantara yang lezat di Jakarta dan layak untuk dicoba bersama keluarga, teman, atau kolega.


Di Kota Italia Ini, Turis bakal Kesulitan Menemukan Piza

2 hari lalu

ilustrasi pizza (pixabay.com)
Di Kota Italia Ini, Turis bakal Kesulitan Menemukan Piza

Menikmati piza Italia asli di restoran tepi kanal Venesia yang menawan mungkin hanya menjadi angan-angan.


5 Rekomendasi Kuliner di Riyadh, dari Kuliner Tradisional hingga Mewah

4 hari lalu

Hidangan khas Saudi di Najd Village. (dok. Saudi Tourism Authority)
5 Rekomendasi Kuliner di Riyadh, dari Kuliner Tradisional hingga Mewah

Riyadh menawarkan wisata kuliner yang menarik untuk wisatawan global dan bersaing dengan kota-kota gastronomi di dunia


Rekomendasi 5 Drama Korea Tentang Kuliner

8 hari lalu

Gochujang menjadi makanan pelengkap wajib dan seringkali jadi pusat
Rekomendasi 5 Drama Korea Tentang Kuliner

Ada juga Drama Korea tentang kuliner. Ini rekomendasinya


5 Alasan Wajib Mengunjungi Pasar Malam di Bangkok

14 hari lalu

Pasar malam Thailand. Unsplash.com/Tuva Mathilde Lland
5 Alasan Wajib Mengunjungi Pasar Malam di Bangkok

Pasar malam menjadi bagian penting kota Bangkok, tempat di mana warga dan wisatawan dapat makan, berbelanja, dan menyelami budaya lokal


7 Kuliner Populer yang Digemari Gen Z

16 hari lalu

Croffle Vla Mozzarella/Foto: Greenfields
7 Kuliner Populer yang Digemari Gen Z

Dari manis hingga pedas, Gen Z paling gemar mengonsumsi ini.


Dari Mana Modal Kaesang hingga Mampu ke AS dengan Menggunakan Jet Pribadi?

20 hari lalu

Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep (kanan) bersama istrinya Erina Gudono (kiri) menaiki kereta kencana usai prosesi akad nikah di Royal Ambarrukmo, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu 10 Desember 2022. Kaesang dan Erina melangsungkan pernikahan dengan adat Yogyakarta. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Dari Mana Modal Kaesang hingga Mampu ke AS dengan Menggunakan Jet Pribadi?

Nama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep masih menjadi sorotan masyarakat.