Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Godaan Sotong Setelah Tarawih

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi Sotong Pangkong. instagram.com
Ilustrasi Sotong Pangkong. instagram.com
Iklan

TEMPO.CO, Pontianak - Sepanjang Ramadan, aroma hidangan laut yang dibakar menyembul dari berbagai sudut Pontianak, saban malam. Sumbernya, cumi-cumi kering di panggangan arang. Harumnya menggelitik siapa pun yang menghirupnya.

Itulah godaan sotong pangkong. Sesuai dengan namanya, sajian kuliner khas Pontianak ini berbahan utama sotong. Kelar dipanggang, cumi-cumi dipangkong—alias dipukul-pukul dalam bahasa Melayu setempat—untuk mengembalikan kekenyalan yang hilang selepas pengeringan. Rasanya makin nikmat dengan cocolan sambal kacang, cabai, dan bawang putih.

Awalnya, penjaja sotong pangkong berjualan di Jalan Merdeka, sekitar 800 meter dari Pelabuhan Dwikora. Saat Ramadan, jumlahnya meningkat sampai berjejalan. Beberapa tahun terakhir, pedagang musiman menyebar ke segala penjuru kota. Mereka mulai membuka gerai sekitar pukul 17.00. “Ramainya setelah tarawih,” kata Syamsul, penjual di Jalan Merdeka. Lapaknya kerap ramai hingga tengah malam. Saat libur, dia baru balik kandang menjelang sahur.

Pria yang sudah sepuluh tahun berdagang sotong pangkong itu melego cumi-cuminya mulai Rp 10-30 ribu, bergantung ukuran. Ditambah jualan sampingan berupa aneka kerupuk, Syamsul bisa membawa pulang Rp 1 juta sekali dagang.

Seiring dengan waktu, sebagian penjual tidak lagi memukul-mukul dagangannya, melainkan digiling, sehingga sotong tidak meringkel dan lebih mudah disantap. Namun, mereka kompak mempertahankan arang. “Karena membawa cita rasa tersendiri,” kata Lastri, penjual di Jalan Danau Sentarum, sekitar lima kilometer sebelah barat Jalan Merdeka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masyarakat setempat meyakini penganan ini berasal dari Cina. Klaim itu datang dari banyaknya warga Tionghoa penjual sotong—mereka menyebutnya juhi kering—secara turun-temurun. Misalnya di Jalan Gajah Mada dan Agus Salim. Meski bentuknya sama-sama pipih, bedanya dengan sotong pangkong adalah cumi-cumi sudah dibumbui, sehingga tidak perlu dicocol saus.

ASEANTY PAHLEVI

Berita lainnya:
4 Posisi Bercinta yang Bisa Membakar Kalori Tubuh
Begini Saran Psikolog Agar Anda Sukses Berbisnis MLM
Pria Idaman Tiba-tiba Menjauhi Anda? Mungkin Ini Sebabnya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

5 jam lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

3 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

7 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.


7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

9 hari lalu

Aktivitas jual beli jajanan di lapak pedagang Bazaar Takjil Ramadhan Benhil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pedagang musiman di kawasan Bendungan Hilir ini, menjadi salah satu tempat tujuan warga maupun pekerja kantoran untuk berburu makanan takjil buka puasa di bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

Ada banyak tempat kuliner Ramadhan di Jakarta yang bisa Anda coba. Seperti kawasan Benhil, Pasar Santa, Blok M, hingga Jalan Sabang.


Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

11 hari lalu

Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

Walau terdengar tidak biasa, memadukan Lemang dengan tapai ketan cukup populer di Sumatra Barat. Penganan ini disebut Lamang Tapai.


Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

12 hari lalu

Djakarta Ramadhan Fair 2024  di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dibuka 15-20 Maret 2024. (Kemenparekraf)
Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

Djakarta Ramadan Fair 2024 menawarkan kuliner dan produk Ramadan, digelar 15-20 Maret 2024.


Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

16 hari lalu

Hidangan Ramadan Aryaduta Menteng
Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

Aryaduta Menteng menghadirkan serangkaian pengalaman kuliner Ramadan yang menggugah selera di tiga restorannya yang berbeda


Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

18 hari lalu

Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)
Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.


Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

19 hari lalu

Ilustrasi adonan kue. Foto: Freepik.com/Azerbaijan_Stockers
Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

Pesatnya pertumbuhan ini tak lepas dari masifnya penggunaan media sosial yang mendorong munculnya tren-tren kuliner kekinian.


Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

19 hari lalu

Blayag, ketupat ala Bali dengan 15 lauk (denpasarkota.go.id)
Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, blayag yang mirip ketupat ini sering digunakan pada upacara adat.