Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tradisi Mudik dan Sajian Saat Orang Korea Berkumpul

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Korea.net
Korea.net
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang Korea punya sejumlah perayaan. Diantaranya Chuseok yang merupakan pesta panen, digelar pada pertengahan musim gugur, yaitu antara 30 September dan 1 Oktober. Pada perayaan Chuseok, keluarga Korea biasanya mudik ke kampung halaman dan berkumpul bersama anggota keluarga sembari memakan makanan khas.

Sebelum menyantap makanan khas Chuseok, orang Korea harus melakukan ritual penghormatan kepada leluhur yang diwujudkan dalam bentuk sujud bersama-sama atau kkeumjeol. Makanan pertama yang dimakan adalah sangpyeon, kue dari tepung beras berbentuk setengah lingkaran. Kue manis yang kenyal ini dibuat dengan cara dikukus. Songpyeon melambangkan bulan setengah lingkaran setelah purnama. Memakan Sangpyeon berarti berjalan melewati waktu.

Setelah songpyeon, makanan yang disantap adalah satu set makanan berbahan dasar daging sapi, yaitu torantang, sugalbijim, dan sugogisanjeok. Torantang adalah sup berbahan dasar kentang, talas, lobak rebus, dan disajikan bersama kaldu sapi mendidih. Torantang biasa dimakan bersama acar bawang hijau, bawang merah yang diaduk bersama kecap.

Bagian kedua dari masakan Chuseok adalah sugalbijim berbahan dasar iga sapi yang pembuatannya hampir sama dengan steak. Hanya, kecap yang digunakan untuk membakar sugalbijim dicampur dengan saus kacang. Perpaduan kecap dan saus kacang menghasilkan rasa yang sangat gurih.

Bagian ketiga adalah sugogisanjeok atau hwayangjeok. Makanan ini dibuat dari bahan dasar daging sapi yang disajikan bersama sayur-sayuran seperti lobak kuning, mentimun, jamur shitake, dan daging kepiting olahan. Semua bahan ini dibentuk seperti tusuk sate, kemudian dibakar dengan menggunakan minyak kedelai dan saus yang merupakan campuran gula, bawang merah, serta bawang putih.

Hwayangjeok memiliki rasa manis dan gurih. Warna makanan yang dibentuk seperti sate ini juga cukup menarik. Daging sapi yang berwarna merah berpadu indah dengan lobak kuning dan jamur shitake yang berwarna hitam. Hwayangjeok dimakan bersama dengan lauk pembuka atau side dishes yang dalam bahasa Korea disebut banchan.

Makanan terakhir yang disajikan dalam perayaan Chuseok adalah hidangan penutup yang disebut dengan namul. Makanan penutup ini berupa sayur-sayuran yang berasal dari pegunungan Korea, misalnya selada air, bayam, serta bunga Bell. Namul memiliki berbagai rasa, tergantung pada pengolahannya. Ada yang tawar, ada pula yang asam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengolahan namul tidak boleh menggunakan garam. Ketentuan itu sesuai dengan fungsi namul sebagai pereduksi lemak sapi yang sebelumnya didapat dari torantang, sugalbijim, dan sugogisanjeok. Namul hanya boleh dibumbui minyak wijen dan bawang putih.

Saat ini banyak keluarga yang punya kebiasaan menambah jenis makanan baru seperti myeongtae jeon atau dikenal dengan sebutan boochimgae. Makanan ini berbahan dasar sayur-sayuran, seperti wortel, labu, dan mentimun yang digoreng bersama kocokan telur.

Rasa myeongtae jeon sangat mirip dengan omelet sayur, gurih dan sedikit asin. Untuk cita rasa orang Indonesia, myeongtae jeon sangat lezat bila dimakan bersama nasi panas dan namul bayam. Rasanya semakin mirip dengan masakan Indonesia bila dimakan bersama kerupuk.

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
Ladies, Inilah 5 Sikap Anda yang Bisa Bikin Pria Kesal
7 Kebutuhan Istri yang Tak Akan Terucap dari Bibirnya
Anda Beruntung jika Mendapat Cinta Janda dengan Anak

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

6 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

8 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

9 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

10 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

12 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

14 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

22 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

24 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

27 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

28 hari lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.