TEMPO.CO, Jakarta - Anda yang sudah menonton film Surat Cinta untuk Kartini yang tayang pada pertengahan April lalu pasti tak asing dengan wajah dara satu ini. Dia adalah Rania Putrisari, pemeran sosok pahlawan emansipasi wanita, R.A. Kartini.
Rania bercerita, dia sama sekali tak menyangka peran utama itu bisa jatuh kepadanya. Pasalnya, ia tak berpengalaman dalam hal seni peran. Yang ia tahu hanya soal berlenggak-lenggok di catwalk sebagai model.
Iseng-iseng berhadiah, dara kelahiran Surabaya, 30 Agustus 1994, ini ikut casting dan ia lulus. “Ini benar-benar jadi kesempatan pertama, dan siapa sih yang enggak mau berperan sebagai Kartini?” tutur Rania dengan suara lembutnya.
Ia mengaku takut dan khawatir saat memerankan tokoh R.A. Kartini. Namun perasaan itu ia tangkis. Ia sadar kesempatan langka harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Karena itu, bungsu dari dua bersaudara ini pun tak mengeluh saat dia harus menggunakan satu set kebaya lengkap. Tubuhnya mesti dibebat stagen bisa sampai seharian penuh. Belum lagi rambutnya terus-menerus digelung dan digantungi konde.
“Badanku sempat memar karena pakai korset sebulan,” tuturnya sembari tertawa. Nyaris sebulan Rania melewati rasa tak nyaman berkebaya sepanjang hari hingga akhirnya ia terbiasa.
Selain menikmati bermain peran dengan segala persiapan dan tetek bengeknya, mahasiswi International Business Universitas Ciputra, Surabaya, ini jadi lebih menghargai film. Dia mengaku, dulu, sebelum tahu bagaimana proses sebuah film diproduksi, dia bisa mudah menilai film yang ditontonnya bagus atau tidak. “Duh, sekarang itu benar-benar punya sudut pandang lain soal film karena belajar di belakang layarnya,” katanya.
Berita lainnya:
Jangan Menahan Pipis Kala Mudik
Ingin Memutihkan Gigi, Waspadai Efek Sampingnya
Menatap Ponsel di Tempat Tidur Bisa Sebabkan Buta Sementara