TEMPO.CO, Jakarta - Jangan salah kaprah. Olahraga itu bukan untuk menurunkan berat badan, tapi untuk mengurangi lemak jahat yang mengurung organ-organ penting.
Sebuah penelitian mengenai kebugaran menyatakan bahwa berlatih daya tahan selama 2-6 bulan tak akan membuat berat badan seseorang turun. Tapi kabar baiknya, latihan tersebut bisa memangkas lemak visceral (di dalam), yang menyelimuti organ-organ penting dan bisa mengakibatkan masalah kesehatan, terutama diabetes tipe 2, penyakit jantung dan peredaran darah.
Salah satu penemuan penting adalah bagaimana banyak orang bisa kelihatan sehat, langsing di luar tapi berlemak di dalam. Orang-orang seperti itu memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit karena tak pernah berolahraga.
Menurut para peneliti tersebut, meski kita sering disarankan untuk menjaga berat badan, lemak visceral tetaplah ancaman terbesar buat kesehatan. Memangkas konsumsi kalori adalah salah satu cara terbaik, tapi beraktivitas fisik jauh lebih baik lagi.
Para peneliti dari Universitas John Moores di Liverpool, Inggris dan Universitas Radboud di Belanda telah mengevaluasi 117 penelitian mengenai dampak dari latihan kebugaran, pengurangan konsumsi kalori, atau keduanya.
Hasilnya, setelah berlatih fisik selama 2-6 bulan, rata-rata berat badan turun hanya 1 persen atau sekitar 0-4 kilogram. Penurunan yang paling mencolok justru lemak visceral yang mencapai 6 persen dan setiap 1 persen berat badan yang turun berdampak pada berkurangnya lemak visceral.
Kenapa berolahraga tidak menurunkan berat badan? Sebab, dengan rutin berolahraga, massa otot akan bertambah dan lebih berat daripada lemak. Menjaga pola makan sendiri memang bisa memangkas lemak, tapi efek lainnya adalah berkurangnya massa otot.
DAILYMAIL | PIPIT