Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Uji Porsi Makan Lelaki di HolyRibs

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
US Prime Backribs, 4 Bones salah satu menu makanan di restoran Holyribs di kawasan Panglima Polim, Blok M,  Jakarta, 1 September 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
US Prime Backribs, 4 Bones salah satu menu makanan di restoran Holyribs di kawasan Panglima Polim, Blok M, Jakarta, 1 September 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - HolyRibs layak ditahbiskan sebagai sarang para pemangsa. Bagaimana tidak? Pengunjung seisi ruangan disuguhi hidangan dengan porsi maha besar. Sekilas, bak menyaksikan sekawanan singa menghabisi rusa.

Catu jumbo memang menjadi jurus andalan HolyRibs. "Adik" rumah makan steak HolyCow ini berbeda dengan "kakak"-nya yang bernuansa girly--dengan font tulisan bulat dan sapi-sapi imut, HolyRibs tampil gahar. "Kami memang menyasar pasar lelaki," ujar Afit Dwi Purwanto, Direktur PT Holycow! Danadipa Indonesia, pemilik grup usaha tersebut. "Makannya, porsinya besar."

Kesan maskulin juga tercermin pada desain interiornya. Mereka mengusung gaya industrial dengan hamparan dinding tanpa plester dan kursi-meja kayu berangka besi berwarna gelap.

Rasanya sulit bagi kebanyakan perempuan Indonesia menandaskan sajian mereka. Porsi ribs terkecil saja mencapai 450 gram. Mengutip keterangan Afit, perbandingan tulang dan daging yang tersaji 50:50. Artinya, pada piring mereka terhidang 225 gram daging, setara dengan rata-rata potongan daging steak. Semua menu dilengkapi dengan kentang-bisa digoreng atau ditumbuk-serta sayuran yang didominasi selada, kol, dan wortel.

Melihat porsi HolyRibs, semuanya ekstra royal. Bayangkan, ada Backribs yang beratnya sampai 1 kilogram. Artinya, kita bisa melahap setengah kilogram daging sendirian. Ada juga Wagyu Shortribs dengan berat 900 gram. Karena ini merupakan bagian iga yang lebih dekat rongga dada dan diselimuti lebih banyak daging, proporsi daging-tulang mencapai 80:20. Jadi, ada sekitar 720 gram daging pada piring lebar itu.

Sebagai penggemar daging, ada yang menganggap enteng peringatan pelayan bahwa Wagyu Shortribs 900 gram dirancang untuk berbagi dengan dua sampai empat orang. Walhasil, ada yang tetap memesannya untuk dilahap dewean. Segepok daging sapi mengkilat membalut tulang iga dengan panjang sekitar 30 sentimeter dan diameter 8 sentimeter. Pisau yang tersaji di meja tidak perlu dipakai karena daging itu langsung mrotol begitu dicungkil garpu. Istilah kerennya, fork tender. Rasa enaknya membuat merem-melek.

Setelah lebih dari 500 gram daging wagyu-kandungan lemaknya sekitar 15 persen-bersarang di perut, kenikmatan pun berganti dengan kebegahan. Semakin lama perut terasa semakin sesak. Benar adanya peringatan bahwa menu ini tidak ditakdirkan untuk dinikmati sendirian. Dengan berat hati, ada yang merelakan seonggok daging tersisa, plus setumpuk kentang goreng dan sayuran, mendarat dalam tempat sampah, lalu pulang dengan langkah berat.

Kelembutan iga HolyRibs tidak semata faktor wagyu yang super empuk. U.S. Prime Backribs, juga fall off the bone. Afit membeberkan rahasianya: pemasakan perlahan selama 10-12 jam. "Daging yang disajikan hari ini dimasak sejak tadi malam," ujar dia. Afit, yang hobi masak sejak di bangku sekolah menengah pertama, mengatakan ribs memiliki khitah yang berbeda dengan steak. Dengan olesan saus, sepotong steak mentah bisa jadi enak dengan dipanggang. Namun, ia melanjutkan, jangan coba-coba memanggang iga mentah. "Rasanya pasti tidak keruan," katanya.

Itu sebabnya, semua juru masak membumbui iga sebelum dipanggang. Ada yang mengasapi, ada juga yang mem-braising alias menyemur. Afit pakai cara kedua. Saban malam, dapur HolyRibs menyemur lebih dari 20 kilogram iga hingga 12 jam. "Sehingga bumbu tersisa setengah," ujar Afit. "Slow cooking ini yang membuat daging fall off the bone." Afit menggunakan bumbu racikan dapurnya sendiri. Bahan dasarnya adalah barbeque sauce, ditambah cuka, tomat, molase, dan bumbu lainnya. Saus yang sama dihidangkan pada piring saji ribs.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perbedaan cara memasak inilah yang menjadi satu alasan Afit memisahkan menu ribs dari HolyCow. Alasan lainnya, masalah persepsi. Rumah steak-nya pernah menyajikan ribs tiga tahun lalu. "Tapi tidak laku," ujarnya. Sebab, ia melanjutkan, pengunjung datang ke HolyCow untuk makan steak. Sebaliknya, ada enam menu steak di HolyRibs. "Penjualannya cuma sekitar 15 persen."

Soal harga, menu makanan di tempat itu sedikit lebih mahal daripada yang disajikan saudara tuanya. Menurut Afit, rata-rata per orang menghabiskan Rp 120 ribu di HolyCow dan Rp 140-150 ribu di HolyRibs. Penyebabnya tak lain adalah potongan daging yang super jumbo. Menu utama termurah di HolyRibs adalah U.S. Prime Backribs 450 gram, yakni Rp 85 ribu, sedangkan yang termahal, Wagyu Shortribs 900 gram, dihargai Rp 335 ribu. Semuanya ditambah pajak penjualan 10 persen dan pelayanan 2,5 persen.

Dengan rentang harga itu, HolyRibs menjadi restoran ribs yang terbilang ekonomis di Jakarta. Di antara sedikit rumah makan yang menyodorkan iga sebagai jualan utama adalah Tony Roma's. Jaringan asal Miami yang mendunia sejak 1980-an ini menawarkan iga sapi dengan harga pada kisaran Rp 360 ribu. Ada juga TGI Fridays, dengan harga menu sekitar Rp 250 ribuan.

Di bawah harga menu HolyRibs, ada Iga Bakar Panglima. Buka sejak 2005 di tepi Jalan Gandaria Tengah, Kebayoran Baru, mereka menawarkan 500 gram iga sapi Australia yang digemukkan di Subang dengan harga Rp 90 ribu. Jika yang lain memanggangnya di oven, warung makan terbuka ini menggunakan cara tradisional, yakni panggangan arang.

Memahami Daging Iga:

1. Backribs letaknya dekat tulang punggung. Proporsi daging di antara tulang 50:50

2. Shortribs letaknya dekat dada dan perut. Proporsi daging menggumpal di ujung tulang 80:20

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
5 Reaksi Tubuh Saat Jatuh Cinta
Ladies, Cek Alat Make-upmu dan Bersihkan
Menghitung Kalori yang Dibakar Saat Membersihkan Rumah

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

1 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

2 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

3 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

4 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

6 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

8 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

16 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

18 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

21 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

22 hari lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.