TEMPO.CO, Jakarta - Mengelola brand besar membuat Runni Kurniasari, Merchant Manager PT Giordano Indonesia, menjadi lebih kreatif. Meski awalnya Runni ragu akan kemampuannya, akhirnya ia berhasil membuktikan bahwa ia bisa.
Tak kurang dari 140 toko dikelola wanita keturunan Sumatera Utara ini. Sejak awal berkarier, Runni selalu bekerja di lapangan. Sepak terjang Runni diawali dengan menjadi fashion stylist di majalah Girlfriend Indonesia, lalu freelance fashion & creative untuk film, iklan, video clip, dan wardrobe stylist. Pekerjaan-pekerjaan tersebut menuntutnya aktif di luar ruangan.
Namun kini ia mengaku telah memiliki banyak pengalaman dan manfaat. Salah satunya bebas berkreasi dengan ide dan tren terbaru. Ia mencontohkan proses kreasi koleksi Giordano yang baru diluncurkan pada Mei lalu.
Koleksi ini merupakan koleksi khusus. Untuk mengerjakan koleksi ini, pihaknya bekerja sama dengan tiga ilustrator lokal, yaitu Resatio, Bykai, dan Lala Bohang. Ia mengaku membutuhkan waktu lima bulan sampai koleksi tersebut benar-benar jadi dan siap dipasarkan.
Bagi wanita lulusan Sastra Jerman Universitas Indonesia ini, dunia ilustrasi Tanah Air sedang naik daun. Mulai banyak ilustrator lokal yang diminati masyarakat, terutama anak muda. Pada 2014, pihaknya juga mengajak ilustrator muda meluncurkan koleksi dengan tema yang berbeda.
Ia mengaku cukup puas atas hasil penjualan sehingga, untuk koleksi saat ini, pihaknya kembali bekerja sama dengan ilustrator dengan tema yang berbeda.
Keunikan ini menjadi salah satu strategi dalam menghadapi persaingan industri fashion retail. Wanita yang mengambil kuliah D-1 di Esmod pada 2010 ini mengaku koleksinya merupakan pakaian sederhana, tapi memiliki kualitas tinggi.
Anak kedua dari dua bersaudara ini mengaku tantangan tersebut membuatnya menjadi bisa melihat berbagai peluang dan belajar banyak hal. Nantinya, ia berharap bisa terus berkarya di ranah fashion.