TEMPO.CO, Jakarta - Jangan tahan tangis Anda. Menurut Ad Vingerhoets, profesor psikologi klinis di Tilburg University di Belanda yang mempelajari tentang tangis, menangis memiliki banyak manfaat bagi kesehatan psikis kita.
Air mata, kata dia, dapat merangsang pelepasan bahan kimia otak, seperti oksitosin dan opioid endogen, opioid alami yang diproduksi tubuh kita. "Dalam kaitan ini, menangis memiliki efek positif pada persepsi nyeri dan toleransi rasa sakit," katanya. Ibarat perisai, menangis bisa membantu mengusir rasa sakit dan sedih.
Baca juga:
Vingerhoets mengatakan menangis juga merangsang parasympathetic nervous system (PN) Anda. PN memainkan peran besar dalam pemulihan dan relaksasi. Namun manfaat menangis untuk suasana hati tidak selalu datang segera.
Sebuah studi baru menemukan orang-orang yang menangis saat menonton film yang supersedih awalnya merasa mood mereka lebih buruk. Namun, 90 menit setelah menangis, mood mereka tidak hanya bangkit kembali, tapi bahkan melebihi dari sebelum menonton film.
Meski menangis kerap dianggap sebagai titik nadir keadaan emosi seseorang, kata Vingerhoets, setelah menangis seseorang akan merasa lebih baik dalam waktu singkat. "Menangis adalah cara yang sehat untuk melepaskan emosi yang terpendam dan mendorong diri menjadi lebih bahagia," katanya.
Namun, ia mengingatkan, bagaimana perasaan seseorang setelah menangis sangat bergantung pada banyak hal antara lain faktor sosial dan budaya. "Jika budaya di tempat Anda tinggal beranggapan bahwa menangis adalah hal memalukan atau tanda kelemahan, hal itu akan mengubah apa yang Anda rasakan setelah menangis," katanya.
Vingerhoets menyebut, ada dua hipotesis utama terkait tangisan. Pertama, menangis membantu Anda pulih setelah secara emosional Anda merasa tertekan atau kewalahan. Hipotesis kedua, air mata merupakan sinyal penting kepada orang lain. "Air mata menyampaikan pesan ketidakberdayaan dan untuk memperoleh bantuan atau menghentikan perilaku agresif orang lain," katanya. Ia mengatakan menangis mungkin juga menjadi cara untuk mengingatkan orang lain "bahwa sesuatu yang penting tengah dipertaruhkan".
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa menangis dapat "menular"; seseorang akan lebih mudah meneteskan air mata jika orang di sekitarnya juga menangis. Selain itu, menangis bersama akan membentuk ikatan emosional menjadi lebih dekat. Di Jepang, ada bentuk terapi baru di mana orang berkumpul untuk menonton video klip sedih dan menangis bersama-sama.
INDAH P | HEALTH
Berita lainnya:
Wanita Lebih Rentan terhadap 5 Masalah Mental Ini
Betulan Cinta atau Sekadar Menjalani Hubungan?
Hati-hati, Enam Makanan Ini Bisa Mengganggu Fungsi Otak