Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lezatnya Menu Mediteranian di Carpediem

image-gnews
Restoran Carpe Diem, Kemang. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Restoran Carpe Diem, Kemang. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Carpediem. Begitulah tulisan yang tersemat di papan nama restoran di Gedung Yamakawa, Jalan Kemang Raya Nomor 24, Jakarta Selatan. Kata yang berasal dari puisi Odes Book karya Quintus Horatius Flaccus, penyair Roma yang hidup pada masa 65-8 SM, itu bermakna menikmati hari. Seperti namanya, restoran ini mengajak pelanggan untuk menikmati hari dengan mencicipi masakan khas Mediterania.

Carpediem melabeli diri dengan menu sajian Mediterania. Makanan seperti ini banyak berasal dari negara yang terletak di Eropa bagian selatan, seperti Portugal, Italia, Yunani, dengan berbatasan Prancis di sebelah utara dan Timur Tengah, seperti Maroko, di bagian selatan.

Buat orang Indonesia, masakan ini kurang populer lantaran rasanya yang tidak begitu kaya akan rempah. Hampir semua menu adalah makanan yang biasanya diminum bersama wine.

Sebagai menu pembuka, Carpediem menyajikan enam potong escargot dalam wadah keramik putih dengan enam lubang. Wadah keramik ini sangat panas, sehingga bawahnya harus diberi nampan. Tujuannya untuk menjaga daging bekicot tetap hangat.

Sebelum disajikan, bekicot disangrai terlebih dulu. Tak ada garam atau bumbu apa pun saat proses sangrai ini. Setelah itu disiapkan sausnya. Sama seperti pembuatan dagingnya yang sederhana, pembuatan saus berupa wine yang dimasak bersama daging. Hampir seluruh bahan berkualitas premium, salah satunya Sauvignon Blanc, white wine yang digunakan sebagai kuah.

Rasa escargot tidak begitu asin. Rasa wine lebih kuat dibanding bawang serta beberapa rempah asli Mediterania. Sebagai makanan pendamping, Carpediem menyertakan roti caraway hangat yang disajikan bersama butter berbentuk kubus.

Roti caraway dengan olesan butter inilah yang setidaknya memiliki rasa tidak asing dengan citarasa orang Indonesia. Tekstur roti tidak begitu keras dengan rasa manis yang berpadu dengan baik bersama rasa asin dari butter.

Dari sisi keasliannya, Carpediem memiliki rasa masakan yang jauh lebih orisinal ketimbang restoran Eropa lainnya. Sebut saja misalnya resto Eropa, Le Signature, di Pantai Indah Kapuk. Untuk lidah orang Indonesia, Le Signature jauh lebih ramah dibanding sajian di Carpediem.

Escargot, misalnya, di Carpediem, makanan ini dipadukan dengan Sauvignon Blanc. Sedangkan di Le Signature disajikan dengan Sweet Wine Moscato D'Asti 11. Le Signature lebih berhasil menciptakan rasa yang lebih bervariasi. Adapun rasa akhir escargot Carpediem yang direndam kuah Sauvignon Blanc agak pahit dibanding escargot berbalut tepung ala Le Signature yang gurih asin.

Menu utama bebek panggang yang dinamakan Seared Duck L'Orange. Sekilas bentuknya mirip rendang, kuah berwarna cokelat dengan lendir minyak yang mengelilinginya. Tampilan sajiannya sangat menggugah selera.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bumbu cokelat seperti santan rendang itu adalah jeruk beserta kulitnya yang disangrai sampai hancur hingga membentuk karamel berwarna cokelat. Sedangkan cairan berlendir seperti minyak santan itu adalah anggur putih.

Rasanya tidak asin dan tidak gurih sama sekali. Jeruk yang sudah membentuk karamel itu bahkan sudah tak lagi mengeluarkan rasa asam. Hanya ada rasa manis dan pahit khas jeruk yang sudah lama terbuka kulitnya.

Menu Grilled Marinated Lamb Chops atau daging domba panggang. Menu kali ini bukanlah menu khas Prancis, melainkan menu domba ala Maroko. Menu ini jauh lebih unik dan kaya rasa karena menyertakan bumbu yang banyak digunakan untuk masakan Timur Tengah, yaitu coriander atau ketumbar. Carpediem juga menambahkan sedikit jinten serta perasa mint ke dalam Lamb Chops ini, sehingga tidak meninggalkan rasa anyir daging domba.

Sayangnya, Carpediem tidak memarinasi daging domba tersebut. Akibatnya, daging yang tidak melalui proses pengungkepan atau marinasi-meski rasanya tidak anyir-tetap meninggalkan bau yang tidak bisa disembunyikan. Bahkan bau itu tak hilang meski tangan yang terkena bumbu dan daging sudah dibilas dengan air dan sabun.

Meski begitu, Carpediem dengan sangat baik memadukan penyajian Lamb Chops dengan butiran pasta yang teksturnya mirip beras ketan. Butiran pasta inilah yang menutup bau daging domba dengan baik. Sayuran mirip buncis atau couscous yang disajikan segar setidaknya juga mengurangi bau domba yang seperti ikut masuk ke dalam mulut.

Mousse caramel dan Chocolate Valrhona. Pencuci mulut ala Eropa ini memang tidak ada duanya. Mousse caramel beku ini terbungkus cokelat lumer yang juga dibekukan, kemudian permukaannya diberi krim vanili cair, buah raspberry, daun mint, dan disiram lagi dengan saus karamel. Meski dibuat beku, Chocolate Valrhona justru membuat siapa pun yang mengunyahnya mencair.

CHETA NILAWATY

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

3 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

7 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.


7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

9 hari lalu

Aktivitas jual beli jajanan di lapak pedagang Bazaar Takjil Ramadhan Benhil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pedagang musiman di kawasan Bendungan Hilir ini, menjadi salah satu tempat tujuan warga maupun pekerja kantoran untuk berburu makanan takjil buka puasa di bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

Ada banyak tempat kuliner Ramadhan di Jakarta yang bisa Anda coba. Seperti kawasan Benhil, Pasar Santa, Blok M, hingga Jalan Sabang.


Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

11 hari lalu

Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

Walau terdengar tidak biasa, memadukan Lemang dengan tapai ketan cukup populer di Sumatra Barat. Penganan ini disebut Lamang Tapai.


Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

11 hari lalu

Djakarta Ramadhan Fair 2024  di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dibuka 15-20 Maret 2024. (Kemenparekraf)
Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

Djakarta Ramadan Fair 2024 menawarkan kuliner dan produk Ramadan, digelar 15-20 Maret 2024.


Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

16 hari lalu

Hidangan Ramadan Aryaduta Menteng
Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

Aryaduta Menteng menghadirkan serangkaian pengalaman kuliner Ramadan yang menggugah selera di tiga restorannya yang berbeda


Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

18 hari lalu

Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)
Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.


Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

18 hari lalu

Ilustrasi adonan kue. Foto: Freepik.com/Azerbaijan_Stockers
Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

Pesatnya pertumbuhan ini tak lepas dari masifnya penggunaan media sosial yang mendorong munculnya tren-tren kuliner kekinian.


Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

18 hari lalu

Blayag, ketupat ala Bali dengan 15 lauk (denpasarkota.go.id)
Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, blayag yang mirip ketupat ini sering digunakan pada upacara adat.


Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

20 hari lalu

Pasar Kangen Wiwitan Pasa di halaman Polda DI Yogyakarta berlangsung 7-9 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

Wiwitan Pasa di Yogyakarta menyuguhkan Pasar Kangen, semacam pasar tradisional dengan beragam kuliner jadul dan panggung hiburan.