Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Cara Pas Mengajarkan Anak Menghafal Al-Quran

image-gnews
Ilustrasi orang tua mengajarkan Al-Quran kepada anak. chuansong.me
Ilustrasi orang tua mengajarkan Al-Quran kepada anak. chuansong.me
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Biasanya layar televisi pada Ramadan diramaikan perlombaan menghafal Al-Quran (tahfidz) untuk anak-anak. Yang mengagumkan, peserta lomba tahfidz ini tidak hanya anak-anak usia sekolah dasar, tapi juga para balita.

Bagaimana mungkin seorang bocah yang belum fasih bicara bisa melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran bahkan menghafalnya? Bagaimana cara mendidik anak agar bisa menghafal Al-Quran?

Belajar dari Musa

Di antara para hafiz cilik, Musa, 8 tahun, paling mencuri perhatian. Di usia 6 tahun, ia telah hafal 30 Juz Al-Quran dan berhasil menyabet juara ke-3 lomba tahfidz Al-Quran tingkat internasional di Mesir.

Ayah Musa, Laode Abu Hanafi, membagikan bagaimana cara mendidik Musa hingga mampu menghafal Al-Quran di usia yang sangat belia. 

Menurut dia, kunci dalam mendidik anaknya menghafal Al-Quran adalah murajaah atau mengulang-ulang hafalan. Musa melakukan murajaah setiap pagi setelah subuh hingga jam 09.00 pagi. Setelah itu ia sarapan dan tidur siang. Murajaah dilakukan kembali setelah salat zuhur hingga asar.

Setelah asar, saatnya Musa menghafal kitab-kitab hadis. Menjelang magrib, waktunya Musa bermain. Magrib hingga isya, Musa menemani sang ayah memberikan taklim. Musa sanggup melakukan murajaah sebanyak sepuluh juz setiap hari!

Apa yang dilakukan Musa sejalan dengan yang diutarakan Anggia Chrisanti, konselor dan terapis di Biro Konsultasi Psikologi Westaria.

“Pada dasarnya proses menghafal menggunakan prinsip copying atau meniru. Banyak anak yang bicara pun belum jelas, tapi hafal lagu-lagu Barat. Jika dilakukan terus-menerus, berkesinambungan, dan konsisten, semua hal bisa dihafal,” urainya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menjaga hafalan

Banyak cara yang dilakukan Abu Hanafi untuk menjaga hafalan Musa, salah satunya dengan membatasi pergaulannya. Ia tidak diperkenankan sembarangan bermain. Menonton TV? Big no bagi Abu Hanafi, TV hanya mengalihkan konsentrasi anaknya dan membuyarkan hafalannya. Ia juga memberikan makanan-makanan yang baik untuk meningkatkan daya ingat Musa, seperti sari kurma, madu, dan propolis.

Banyak anggapan skeptis, Abu Hanafi telah merampas hak anak untuk bermain. Namun, Anggia berpendapat, Musa dan banyak anak lain berhasil menghafal Al-Quran berkat faktor lingkungan keluarga yang sangat kuat. Anak-anak itu dididik sendiri oleh orang tua secara kontinu dan konsisten. 

“Anak-anak ini hampir pasti terbiasa dengan kehidupan religius, di mana aktivitas religius seperti menghafal Al-Quran bukan hanya aktivitas tambahan, tetapi bahkan sudah seperti bermain. Jangan menganggap anak-anak ini tidak bermain. Cara menghafal dibuat sebagai kebiasaan yang menyenangkan, sehingga bisa dianggap sebagai bermain,” paparnya.

Bersabarlah

Abu Hanafi menekankan, bersabarlah saat mengajarkan anak-anak. “Ketika si anak tidak bisa mengucapkan suatu huruf atau ia lupa satu ayat dalam Al-Quran, bimbing ia dengan perlahan dan penuh sabar. Emosi (timbul), karena orang tua merasa telah mengajarkan, tapi si anak tidak bisa, atau bisa tapi lupa dan lupa lagi. Jangan dimarahi, karena itu hanya akan membuat anak takut dan bingung, gugup, dan akhirnya malah buyar ingatannya, hanya memperlambat proses belajarnya,” tulis Abu Hanafi dalam status Facebook.

Anggia kembali mengingatkan, anak akan lebih mudah menghafal, jika aktivitas ini diterapkan secara menyenangkan. “Teori menjelaskan, emosi positif (cara, situasi, dan hal yang disukai dan menyenangkan) 85 persen akan mudah masuk ke otak, disimpan di otak kanan yang sifatnya jangka panjang. Itu sebabnya kita masih bisa mengingat lagu-lagu jadul tahun 90-an bahkan 80-an sekalipun. Karena lagu sifatnya menyenangkan untuk didengar,” ujarnya.

TABLOIDBINTANG

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

50 hari lalu

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

50 hari lalu

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.