Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Mengatur Asupan Karbohidrat Selama Puasa Ramadan

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi makanan berbuka puasa. shutterstock.com
Ilustrasi makanan berbuka puasa. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Apa yang Anda rasakan pada hari-hari pertama puasa? Masih beradaptasi mengontrol diri menahan lapar dan dahaga? Bagi muslim, puasa wajib dilakukan. Namun, jangan lupa menerapkan pola makan sehat agar kesehatan dan kebugaran tubuh tetap terjaga, meski tak makan seharian.

Dokter spesialis gizi klinik, Samuel Oetoro, membagi trik supaya tubuh tetap sehat selama berpuasa. Salah satu kuncinya adalah menjaga pola makan ketika sahur dan berbuka. "Kadang orang berpikir tidak makan sahur, padahal makan sahur sangat penting," katanya.

Makanan sahur akan diolah tubuh untuk digunakan sebagai energi dan menunjang kebutuhan tubuh saat berpuasa. Untuk itu, saat sahur, usahakan makan dengan porsi yang lengkap, terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin.

Untuk karbohidrat, pilihlah karbohidrat kompleks yang lebih lama diserap tubuh sehingga tak mudah lapar. Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks misalnya beras merah, jagung, dan buah-buahan.

Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti daging merah, daging unggas, ikan, dan keju karena dapat meningkatkan kolesterol. Pilihlah sajian yang mengandung lemak baik atau lemak tak jenuh yang biasanya dihasilkan dari tanaman seperti kedelai.

Pasokan vitamin dan mineral bisa didapat dari buah dan sayuran. Namun, sayangnya, saat sahur perut biasanya tak kuat makan banyak sehingga tak cukup untuk mengkonsumsi semuanya. Kalau konsumsi buah dan sayur terpaksa berkurang, Samuel menyarankan konsumsi vitamin dengan dosis rendah. "Konsumsi vitamin agar sistem imun dalam tubuh tetap bekerja," kata dokter yang berpraktek di Rumah Sakit MRCCC Siloam, Semanggi, Jakarta, tersebut.

Menjelang imsak, kata Samuel, makanlah karbohidrat kompleks yang tinggi serat untuk menjaga gula darah agar tetap stabil. Paling mudah dengan memblender buah beserta kulitnya sehingga gula darah akan naik pelan dan turunnya juga perlahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Samuel tak menyarankan konsumsi makanan atau minuman yang pemanisnya menggunakan karbohidrat sederhana, seperti gula pasir, gula jagung, madu, dan produk susu. Makanan atau minuman ini memang membuat gula darah naik cepat, tapi turunnya juga cepat. "Menjelang siang membuat badan jadi drop," katanya.

Demikian pula saat berbuka. Daripada mengkonsumsi teh manis, sirup, atau kolak, lebih baik berbuka dengan jus. Makanan dengan pemanis dari gula akan membuat gula darah melonjak dengan cepat dan turun dengan cepat pula. Akibatnya, saat salat tarawih, badan malah menjadi mengantuk dan lemas. Setelah itu, makan lengkap seperti biasa.

Selepas salat tarawih, Samuel menyarankan untuk makan lagi karbohidrat kompleks dari buah dan sayuran. Bisa dalam bentuk salad. Namun jangan mencampurkan mayones yang mengandung lemak jenuh. Agar rasa lebih nikmat, lebih baik memakai minyak zaitun atau cuka apel.

Setiap kali makan, kata Samuel, perhatikanlah 4-J, yakni jumlah, jenis, jadwal makan, dan jurus masak makanan. Masaklah makanan dengan cara merebus, mengukus, atau menumis. Hindari memasak dengan menggoreng karena dapat menambah jumlah lemak dalam tubuh. "Kalau Anda juga berniat menurunkan berat badan sembari berpuasa, kurangi seperempat porsi makan dari biasanya. Selanjutnya, secara perlahan kurangi porsi makanan menjadi setengah," ucapnya.

NUR ALFIYAH

Berita lainnya:
Manfaat Rumah Bersih dan Rapi buat Kesehatan
Logika Puasa, Berat Badan Turun, dan Massa Otot
Kim Kardashian Beberkan Ongkos Perawatan Kulit Wajahnya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

24 April 2017

Ilustrasi Ramadhan. Robertus Pudyanto/Getty Images
Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

Warga Muhammadiyah dan umat Islam se-Indonesia, kata dia, akan memulai salat tarawih pada Jumat malam 26 Mei 2017 mendatang.


Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

11 April 2017

Plt gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengecek ketersediaan beras dan bahan pokok ke Food Station, Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, 4 April 2017. TEMPO/INGE KLARA
Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

Gubernur DKI menjelaskan, pasokan beras, telor, minyak, daging, dan cabai aman menjelang Ramadan.


Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

16 Maret 2017

TEMPO/Fahmi Ali
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan 1438 Hijriah/2017 Masehi jatuh pada 27 Mei.


Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

21 Juli 2016

TEMPO/Dasril Roszandi
Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

Momentum Ramadan berhasil mendongkrak pembiayaan FIF Group Balikpapan, tercatat penyaluran pinjaman meningkat 20% dibanding.


Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

13 Juli 2016

Lomba membuat bungkus ketupat di Senggigi. TEMPO/Supriyantho Khafid
Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

Ini merupakan perayaan kultural masyarakat setempat.


Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

13 Juli 2016

Pegawai negeri sipil (PNS) menguap saat berdoa dalam Upacara Peringatan HUT Korpri ke-44 di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Lapangan Eks Irti Monas, Jakarta,  30 November 2015. Dalam pidatonya saat memimpin upacara Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful mengatakan, Korpri harus Memberikan pelayanan publik untuk masyakarat yang berdaya dan sejahtera secara hakiki. TEMPO/Subekti
Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

Sebelum menjatuhkan sanksi tegas, Badan Kepegawaian Riau bakal melakukan verifikasi terlebih dulu.


Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

12 Juli 2016

Ratusan pemudik berjalan menuju gerbong Kereta Api (KA) Ekonomi Progo rute Yogyakarta - Jakarta di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, 10 Juli 2016. Arus balik pemudik pengguna jasa transportasi Kereta Api diperkirakan mencapai puncaknya pada 10 Juli karena aktivitas sejumlah perkantoran sudah mulai masuk pada esok hari. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

Jumlah kursi mencakup kereta reguler, kereta tambahan, dan kereta yang disediakan dalam kondisi fluktuatif.


Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

11 Juli 2016

Kendaraan wisatawan antre memasuki gerbang Situ Patenggang, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 Juli 2016. Sejak awal libur lebaran, destinasi wisata favorit ini telah dikunjungi ribuan wisatawan dari berbagai daerah. TEMPO/Prima Mulia
Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

Hotel-hotel di Bandung tak terisi penuh selama libur lebaran tahun ini.


Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

11 Juli 2016

Menteri Perhubungan Ignasius Jonanmemantau arus mudik Lebaran di Stasiun Pasar Senen, Sabtu, 2 Juli 2016. Tempo/Bagus Prasetiyo
Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

Kementerian Perhubungan hanya menangani transportasi berbasis udara, laut, kereta api, serta angkutan umum jalan raya.


Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

11 Juli 2016

Terminal Kampung Rambutan, Jakarta. TEMPO/Seto Wardhana
Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

Depok menjadi daya tarik orang luar untuk masuk ke kota tersebut.