TEMPO.CO, Jakarta - Berpuasa bagi orang diabetes tidak bisa sembarangan dilakukan. Walau beberapa orang percaya puasa dapat menurunkan kadar gula darah, pada kenyataannya ada siklus puncak penurunan gula darah yang sering tidak disadari oleh penderita diabetes.
Bila siklus itu datang, berhati-hatilah. Sebab, hipoglikemia atau penurunan gula darah yang berlebihan dapat terjadi. “Kuncinya menjaga level gula darah pada ambang batas normal agar tidak terjadi hipoglikemia saat onset (puncak penurunan gula darah) selama puasa berlangsung,” ujar dokter Spesialis Penyakit Dalam, Srirang Abkari, Spesialis Penyakit Dalam dari Global Hospital India, seperti dikutip dari The Hindu Times, Selasa, 7 Juni 2016.
Salah satu cara memantau level naik-turun gula darah bagi penderita diabetes adalah melakukan cek medis kurang-lebih dua sampai tiga bulan sebelum berpuasa. Dokter Rakesh Kumar Sabay dari Osmania Medical Center berpendapat, cek medis perlu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan atau penurunan gula darah.
“Agar kondisi tubuh semakin fit selama puasa, sebaiknya pertimbangkan pula penggunaan insulin yang tentunya dipadu dengan pengetahuan pasien diabetes terhadap tubuhnya sensiri,” ujar Sabay. (Baca: Hindari Gula, Pilihlah Makanan Tepat Selama Puasa)
Bahkan beberapa praktisi kesehatan tidak melarang para diabetesi berolahraga selama berpuasa meski terjadinya hipoglikemia tetap wajib diwaspadai. Salah satu olahraga yang dianjurkan adalah kardio dengan intensitas paling rendah.
Bila dalam mengatur makanan kadar gula menjadi perhatian, dalam berolahraga bukan cuma kadar gula yang jadi perhatian, melainkan juga risiko terjadinya dehidrasi. “Karena itu, waktu terbaik berolahraga ringan selama puasa dilakukan sejam sesudah sahur atau sejam setelah berbuka,” kata Sharat Kumar, praktisi Sport Medicine. (Baca juga: Bunda, Perhatikan Rambu-rambu Puasa buat Anak)
THEHINDU | CHETA NILAWATY
Berita lainnya:
6 Cara Mudah Meredakan Sakit Gigi
Beyonce Raih CFDA Fashion Icon Award 2016
Peneliti: Jangan Selalu Turuti Ngidam Saat Hamil