TEMPO.CO, Jakarta - Mukena merupakan perangkat salat yang dikenakan muslimah untuk menutup aurat ketika salat. Menutup aurat adalah salah satu syarat sah salat. Agar mukena tetap bersih dan bebas dari bau, perhatikan hal-hal berikut ini.
- Sebelum mencuci, perhatikan label pencucian. Sesuaikan dengan jenis dan bahan mukena.
- Hindari mencuci menggunakan mesin cuci. Cukup rendam mukena dan cuci menggunakan tangan.
- Hindari menggunakan bahan pemutih. Menggunakan pemutih pakaian akan menyebabkan warna menjadi luntur atau cepat robek.
- Jangan mengucek dan memeras mukena, cukup menggosok ringan untuk membersihkan kotoran pada mukena tersebut.
- Jauhkan dari panas matahari langsung. Menjemur di bawah terik matahari langsung akan mengakibatkan warna mukena cepat pudar. Mukena diangin-anginkan saja agar tetap kering dan terhindar dari jamur.
- Menyetrika mukena. Saat menyetrika mukena, atur temperatur panas ke level rendah. Suhu yang terlalu panas dapat berakibat warna mengkilat pada mukena hilang.
- Keringkan rambut dan dagu. Sebelum menggunakan mukena, usahakan untuk mengeringkan rambut dan dagu agar mukena tidak terkena jamur. Bisa juga melapisi kepala dengan kain atau ciput.
- Cara menyimpan mukena yang baik adalah digantung. Mukena yang digantung tetap terkena angin sehingga terhindar dari jamur dan bau. Hinadari menyimpan mukena di tempat yang lembap.
- Jika mukena disimpan di dalam lemari, gunakan akar wangi atau pengharum lemari. Pengharum lemari ini berfungsi sebagai anti-jamur.
DINA ANDRIANI | BERBAGAI SUMBER
Berita lainnya:
Sayur Babanci, Kuliner 'Galau' Khas Betawi
Supaya Anak Tetap Dekat dengan Orang Tua Meski Ada Pengasuh
Bos Ingin Anda Tahu 10 Keinginannya Berikut Ini